Tuesday, October 18, 2016

Cara Memasang Xposed Framework di Xiaomi Redmi 3

Ryan Herdiansyah: Cara memasang Xposed Framework di Xiaomi Redmi 3
Selamat datang di blog yang sederhana ini.
Kali ini saya akan memberikan tutorial mengenai cara memasang xposed framework di Xiaomi Redmi 3. Bagi yang belum tahu mengenai xposed akan saya jelaskan. Jadi, Xposed framework itu merupakan salah satu aplikasi yang biasa di pakai para modders android untuk memodifikasi system smartphone android. Dengan xposed ini kita bisa mengedit statusbar, lockscreen, memindahkan file obb game yang lumayan besar ke memori eksternal, dan masih banyak lagi sesuai module-module xposed yang dapat kamu pilih dan download. Untuk memasang xposed ini salah satu syarat pastinya Xiaomi Redmi 3 anda harus sudah ter-root dan terpasang TWRP Recovey. Bagi yang belum melakukan root dan memasang TWRP Recoverynya dapat membaca artikel Disini . Bagi yang sudah ga sabar ingin memasang xposednya dapat menyimak tutorialnya di bawah ini.

Bahan yang di perlukan:
1. Xposed Installer
2. Xposed Framework for MIUI
3. Xposed uninstaller
Anda dapat mendownload semua bahan tersebut di file pack rar yang sudah saya sediakan Disini .
Password RAR: ryanhrdnsyh04

Langkah-langkah:
1. Extract file RAR yang sudah saya sediakan.
2. Kemudian install de.robv.android.xposed.installer-3.0_alpha4-37-minAPI15.apk seperti biasa.
3. Setelah apk nya sudah terinstall, matikan Xiaomi Redmi 3 anda.
4. Kemudian masuk ke mode TWRP Recovery dengan menekan tombol Power+Vol Up+Vol Down dan ketika Redmi 3 anda sudah bergetar lepaskan tombol Vol Down akan tetapi tombol Power+Vol Up jangan dilepaskan hingga masuk ke mode TWRP Recovery.
5. Setelah masuk ke mode TWRP pilih Mount dan centang semuanya kecuali USB OTG.
6. Pilih kembali kemudian pilih flash dan pilih file xposed frameworknya bernama xposed-v86-sdk22-arm64-MIUI-edition-by-SolarWarez-20160710.zip.
7. Setelah selesai menginstall xposed frameworknya pilih kembali kemudian masuk lagi ke mount dan centang semuanya kecuali USB OTG.
8. Kemudian pilih kembali dan pilih reboot kemudian pilih system. Untuk booting yang pertama memerlukan waktu yang sedikit lama sekitar 10-15 menit seperti mengupgrade versi MIUInya karena xposed bekerja dengan cara mengedit framework dari Xiaomi Redmi 3 kita.
9. Setelah masuk menu buka aplikasi xposednya dan pilih framework untuk mengecek apakah framework tersebut sudah terinstall di Xiaomi Redmi 3 kita. Jika sudah terinstall maka tampilannya seperti ini.

10. Jika sudah aktif maka selamat Xiaomi Redmi 3 anda sudah berhasil memasang Xposed. Untuk memodifikasinya anda dapat mendownload module xposednya Disini atau dengan cara masuk ke aplikasi xposednya dan pilih download.
11. Jika sudah mendownload dan menginstall module anda perlu mengaktifkan module tersebut dengan cara membuka aplikasi xposednya kemudian masuk ke modules dan centang module yang telah anda install tadi kemudian reboot Xiaomi Redmi 3 anda.

Sekian tutorial mengenai cara memasang xposed framework di Xiaomi Redmi 3 semoga bermanfaat bagi para pembaca dan terima kasih telah berkunjung ke blog ini. Jika ada yang ingin di tanyakan anda dapat bertanya di kolom komentar.
Share:

Monday, October 17, 2016

Cara Root dan Pasang TWRP di Xiaomi Redmi 3

Ryan Herdiansyah: Cara Root dan Pasang TWRP di Xiaomi Redmi 3

Selamat datang di blog yang sederhana ini.
Untuk kali ini saya akan memberikan tutorial mengenai cara root dan pasang TWRP di Xiaomi Redmi 3. Perlu di ketahui bahwa root merupakan suatu cara dimana kita mendapat akses penuh untuk memodifikasi suatu sistem smartphone android. Syarat untuk melakukan root ini yaitu harus Unlock Bootloader terlebih dahulu, bagi yang belum Unlock Bootloader dapat mengikuti tutorialnya Disini . Kegunaan TWRP sendiri yaitu untuk proses pemasangan modifikasi - modifikasi untuk Xiaomi Redmi 3 anda dengan cara flash file berekstensi .Zip. Jadi, bagi yang ingin memodifikasi Xiaomi Redmi 3nya maka wajib untuk mengikuti tutorial ini. Buat yang ga sabar untuk melakukan root dan install TWRP nya mari kita simak artikel berikut ini.

Bahan yang di butuhkan :
1. Driver Redmi 3, download Disini
2. Miflash untuk root, download Disini
3. SuperSU, download Disini
4. TWRP Recovery (sudah ada v3.0.0.0 dan v3.0.2.0), download Disini
Password RAR : ryanherdiansyah04

Langkah - langkah :
1. Install Driver Redmi 3 nya terlebih dahulu, pilih sesuai laptop/komputer anda apakah memakai yang 32bit atau yang 64bit. Setelah selesai menginstall restart laptop/komputer anda.
2. Kemudian install Miflashnya.
3. Extract TWRPnya kemudian Copykan 2 file TWRP Recovery tersebut ke direktori C:\Program Files (x86)\Xiaomi\MiPhone\Google\Android.
4. Setelah itu reboot Xiaomi Redmi 3 anda ke fastboot mode dengan cara menekan tombol Power+Vol Down. Colokkan Xiaomi Redmi 3 anda menggunakan Kabel USB ke laptop/komputer anda.
5. Kemudian masuk ke direktori C:\Program Files (x86)\Xiaomi\MiPhone\Google\Android tekan tombol shift dan klik kanan di laptop/komputer anda. Lalu pilih Open Command Window here.


6. Setelah muncul jendela Command Promptnya ketikan "fastboot devices" tanpa tanda petik untuk mengecek apakah Xiaomi Redmi 3 anda terdeteksi di laptop/komputer anda. Jika sudah terdeksi maka hasilnya seperti ini.


7. Jika sudah terdeksi saatnya memasang TWRP Recovery di Xiaomi Redmi 3 anda. Caranya ketik "fastboot flash recovery twrp.img" tanpa tanda kutip. twrp.img tersebut merupakan twrp v3.0.0.0 karena jika kita memasang langsung twrp2.img yang berarti twrp v3.0.2.0 maka ketika Xiaomi Redmi 3 anda di reboot ke mode recovery lagi akan hilang. jika proses pemasangan berhasil maka tampilannya akan seperti ini.

8. Jika sudah cabut kabel USB anda dari laptop/komputer lalu masuk ke TWRP Recovery dengan menekan tombol Power+Vol up+Vol down di Redmi 3 anda kemudian setelah Redmi 3 anda bergetar lepaskan Vol Down dan masih tahan tombol Power+Vol Up nya hingga masuk ke mode TWRP Recovey. Jika sudah terpasang slide saja ketika pertama kali masuk mode TWRP Recovery kemudian pilih reboot dan pilih system.
9. Setelah masuk ke menu anda matikan lagi Redmi 3 anda dan cek lagi apakah TWRP Recoverynya tidak hilang. Jika tidak hilang pilih reboot lalu pilih power off.
10. Setelah itu masuk lagi ke mode fastboot dengan cara menekan tombol Power+Vol Up kemudian tancapkan Xiaomi Redmi 3 anda menggunakan kabel USB. Untuk saat ini kita akan memasang TWRP Recovery v3.0.2.0 dan langkahnya ulangi kembali dari langkah 5-7 akan tetapi ketika langkah ke-7 anda ganti twrp.img dengan twrp2.img karena akan memasang TWRP Recovery v3.0.2.0 sehingga kita akan mengetik "fastboot flash recovery twrp2.img" tanpa tanda petik. Setelah itu ulangi kembali langkah 8-9.

11. Ketika Redmi 3 anda sudah dalam keadaan mati lalu masuk ke mode TWRP Recovery lagi dengan menekan tombol Power+Vol Up+Vol Down dan ketika sudah bergetar lepaskan tombol Vol Down akan tetapi jangan lepaskan tombol Power+Vol Up hingga masuk ke TWRP Recovery. Setelah masuk ke Mode TWRP Recovery swipe to unlock saja. Setelah itu masuk ke mount dan centang semuanya kecuali USB OTG. Setelah di centang semua pilih flash kemudian pilih file root yang telah di sediakan dengan nama file UPDATE-SuperSU-v2.76-20160630161323.zip.
12. Setelah proses flash selesai masuk lagi ke mount dan pastikan di centang semua kecuali USB OTG. Kemudian pilih kembali dan pilih reboot dan pilih system. Untuk Booting sendiri memerlukan waktu yang sedikit lama di bandingkan sebelumnya karena telah melakukan proses root.
13. Jika sudah masuk ke menu cek apakah terdapat aplikasi bernama SuperSU. Jika ada selamat berarti anda telah berhasil meroot Xiaomi Redmi 3 anda dan anda bisa memasang file - file modifikasi untuk Xiaomi Redmi 3 anda dengan cara flash menggunakan TWRP Recovery atau menginstall aplikasi berbasis root devices.

Sekian tutorial mengenai Cara root dan pasang TWRP di Xiaomi Redmi 3 ini semoga membantu bagi para pembaca yang ingin meroot Xiaomi Redmi 3nya. Bagi yang ingin bertanya anda dapat bertanya di kolom komentar.
Share:

Monday, October 10, 2016

Cara Unlock Bootloader Xiaomi Redmi 3

Ryan Herdiansyah: Cara Unlock Bootloader Xiaomi Redmi 3


Selamat datang di Blog yang sederhana ini.
Di postingan kali ini saya akan membahas mengenai cara Unlock Bootloader Xiaomi Redmi 3. Perlu di ketahui bahwa ponsel - ponsel Xiaomi terbaru seperti Redmi 3 ini menggunakan prinsip Locked Bootloader yang di terapkan oleh pihak Mi untuk menjaga keamanan data. Agar dapat di root atau di modifikasi perlu yang namanya Unlock Bootloader terlebih dahulu atau dalam arti meminta ijin kepada pihak Mi untuk melakukan modifikasi pada perangkat Xiaomi tersebut. Yang paling penting jika anda melakukan Unlock Bootloader membuat garansi smartphone Xiaomi anda hangus, jadi harus di pikirkan matang - matang terlebih dahulu sebelum melakukan Unlock Bootloader. Perlu di ketahui juga demi kelancaran proses Unlock Bootloader Rom Smartphone Redmi 3 anda harus berada di Developer Rom(Search Google) dan sudah menginstall driver Redmi 3(Search Google).Bagi yang sudah siap Unlock Bootloader ikuti langkah - langkah di bawah ini.

1. Saya sarankan untuk menggunakan Browser Chrome agar page Miui dapat di translate dengan otomatis. Untuk yang pertama kita perlu meminta ijin Unlock Bootloader terlebih dahulu dengan mengunjungi en.miui.com/unlock . Setelah itu Klik Unlock Now.


2. Setelah Klik Unlock maka kamu harus Login terlebih dahulu menggunakan MiAccount yang terdapat di smartphone Xiaomi Redmi 3 kamu. Setelah Login kamu di haruskan mengisi kolom Full Name, Nomor Handphone yang terintegrasi dengan MiAccount anda, dan juga Alasan kamu meminta Unlock Bootloader.
3. Jika sudah mengisi semua kolom kamu harus menunggu sms dari pihak Mi tentang persetujuan Unlock Bootloader yang telah kamu kirimkan. Untuk persetujuannya sendiri akan dikirimkan dari pihak Mi 1-2 Minggu setelah kamu mengirimkan permintaan Unlock Bootloader.
4. Jika kamu sudah mendapatkan sms persetujuan download Mi Unlock Tools nya Disini
5. Matikan Redmi 3 kamu dan masuk ke mode Fastboot dengan cara menekan tombol Power + Vol Down.
6. Buka Mi Unlock Toolsnya ( membutuhkan koneksi internet)
7. Login menggunakan MiAccount yang telah kamu pakai untuk proses permintaan Unlock Bootloader.
8. Colokkan Redmi 3 kamu ke PC menggunakan kabel USB. Pastikan Redmi 3 kamu terdeteksi di Mi Unlock Tools. Jika Sudah Klik tombol Unlock.
9. Tunggu beberapa saat hingga terdapat notifikasi bahwa kamu telah berhasil melakukan proses Unlock Bootloader.
10. Jika sudah berhasil selamat bahwa Redmi 3 kamu sudah Unlock Bootloadernya. Itu berarti garansi kamu telah hilang dan kamu dapat meroot dan memodifikasi Redmi 3 kamu.

Sekian Tutorial mengenai Unlock Bootloader Xiaomi Redmi 3 dari saya semoga bermanfaat dan membantu bagi para pembaca semua. Terima kasih telah berkunjung di blog ini. Bagi yang ingin bertanya anda dapat bertanya di kolom komentar.

Sumber : http://en.miui.com/thread-202290-1-1.html
Share:

Saturday, May 18, 2013

Kumpulan Puisi



Ryan Herdiansyah: Kumpulan Puisi


Hallo gan selamat datang di blog sederhana ini. Bagi yang hobi membaca puisi ataupun yang sedang mencari puisi disini saya sediakan beberapa puisi dari para penyair terkenal. Bagi yang sudah penasaran silahkan baca puisi di bawah ini.


KUMPULAN PUISI

Perasaan Seni
Karya: J.E. Tatengkeng
Bagaikan banjir gulung-gemulung
Bagaikan topan seruh-menderuh
Demikian rasa
datang semasa
Mengalir, menimbun, mendesak, mengepung,Memenuhi sukma, menawan tubuh
Serasa manis sejuknya embun
Selagu merdu dersiknya angin
Demikian rasa
datang semasa
Membisik, mengajak, aku berpantun
Mendayung jiwa ke tempat diingin
Jika kau datang sekuat raksasa
Atau kau menjelma secantik juita
Kusedia hati
Akan berbakti
Dalam tubuh Kau berkuasa
Dalam dada Kau bertakhta!

Menanam Pohon-pohon Akasia
Karya: Yaman
Aku tanam pohon-pohon akasia
Ketika mentari itu jatuh di menara-menara
Semburat wajahnya hingga ke sebelah kota
Hingga terasa di sudut-sudut kumuh
Aku tanam pohon-pohon akasia
Di tengah kecamuknya abad televisi dan media cetak Mencari berita di kebun-kebun
Tak kutemukan kau
Tak kutemukan burung-burung perkutut
Aku tanam pohon-pohon akasia
Jika langit pun berubah warna hitam
Dibalut tebal asap-asap pabrik
Bagai terlukis di udara
Dan kuhirup bagai tuba
Aku tanam pohon-pohon akasia
Di depan rumah di pinggiran kota
Merujuk kembali burung-burung suaranya
Bernyanyi hingga suaranya itu menjadi seperti rayuan nusantara

Teratai
Karya: Sanusi Pane
Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi lembah indah permai
Tidak terlihat orang yang lalu
Akarnya tumbuh di hati dunia
Daun bersemi laksmi mengarang
Biarpun ia di abaikan orang
Seroja kembang gemilang mulia
Teratai oh . . . teratai bahagia
Berseri di kebun indonesia
Biar sedikit penjaga taman
Biarpun engkau tidak terlihat
Biarpun engkau tidak di minat
Engkau pun turut menjaga zaman

Dengan puisi aku
Karya: Taufik Ismail
Dengan puisi aku bernyanyi
Sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta
Berbatas cakrawala
Dengan puisi aku mengenang
Keabdian yang akan datang
Dengan puisi aku menangis
Jarum waktu bila kejam mengiris
Dengan puisi aku mengetuk
Nafas zaman yang busuk
Dengan puisi aku berdoa
Perkenankanlah kiranya


Mungkin hanya sedikit puisi yang bisa saya kasih buat kalian semoga bermanfaaf.Nantikan postingan yang berikutnya di blog ini dan sampai jumpa di postingan berikutnya.
Share:

Monday, April 1, 2013

Kedudukan Evaluasi Dalam Pendidikan



Ryan Herdiansyah: Kedudukan evaluasi dalam pendidikan


Hallo selamat datang di blog sederhana ini. Untuk kali ini saya akan menyajikan suatu materi mengenai Kedudukan Evaluasi Dalam Pendidikan. Langsung saja kita baca materinya di bawah ini.

Kedudukan Evaluasi Dalam Pendidikan

Secara formal, pendidikan diselenggarakan di sekolah. Penyelenggaraan pendidikan di sekolah itu sering lebih dikenal dengan pengajaran dimana terjadi proses belajar-mengajar yang melibatkan banyak factor, baik pengajar, pelajar, bahan/materi, fasilitas maupun lingkungan. Pengajaran dilaksanakan tidak hanya untuk kesenangan atau bersifat mekanis saja tetapi mempunyai misi/tujuan tertentu yang dicita-citakan untuk dicapainya. Sehingga dalam usaha untuk mencapai misi/tujuan itu semua kegiatan, fasilitas/dana dan daya diorientasikan untuk pencapaian misi/tujuan yang dicita-citakan itu. Sehingga dalam usaha mencapai misi/tujuan itu perlu diketahui apakah usaha yang dilakukan sudah sesuai/searah dengan tujuan? Jika ya, sudah sejauuh mana ditempuh? Adakah factor-faktor yang menghambat usaha itu serta bagaimana mengatasinya? Upaya itu menunjuk kepada evaluasi.
Dalam usaha memperoleh pemahaman yang benar tentang evaluasi, perlu ditinjau terlebih dahulu keberadaan evaluasi dalam keseluruhan pendidikan/pengajaran, hakikat evaluasi yang mencngkup pengertian, dasra, tujuan dan fungsinya, prinsip-prinsip yang mendasari beserta persyaratan yang harus dipenuhi serta pendekatan-pendekatan dlam evaluasi pendidikan. Secara singkat dari bab ini akan diperoleh pemahaman yang dimaksud.
A. Sistem Pengajaran/Instruksional
Kurikulum sekolah sekarang ini menggunakan pendekatan yang berorientasi kepada pencapaian tujuan sehingga tercapainya tujuan merupakan hal yang penting. Oleh karena itu situasi belajar mengajar dipandang dan diperlakukan sebagai suatu system pengajaran yang terkecil dan selanjutnya itulah yang dimaksud dengan system pengajaran/intruksional.
Komponen-komponen dari suatu system pengajaran dalam keadaan yang bagaimanapun juga sekurang-kurangnya ialah:
1.Tujuan, yaitu kemampuan dan kelakuan yang diharapkan dikuasai siswa secara langsung setelah selesainya setiap interaksi belajar-mengajar.
2.Bahan atau materi pengajaran yang perlu diberikan atau digumuli bersama untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.
3.Metode dan alat perlengkapan yang akan digunakan.
4.Alat dan prosedur evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari program bagi tercapainya tujuan-tujuan yang telah dirumuskan.
Semua hal di atas merupkan bagian-bagian integral yang tak terpisahkan satu sama lain. Komponen-komponen itu terorganisasi sebagai kesatuan di dalam system. System itulah yang dihasilkan sesuai dengan tingkat saling hubungannya. Tujuan dari system juga merupakan tujuan dari setiap komponen itu, masing-masing tidak mempunyai tujuan sendiri-sendiri. Hanya kalau semuanya bekerja sama secara harmonis barulah tujuan yang diinginkan dapat dicapai.
Disamping keempat komponen diatas, didalam pelaksanaannya, system intruksional yang pengelolaannya tergantung kepada factor guru tentulah mencakup pula kedua hal ini, yaitu:
1.Guru atau pengajar yang mengelola system intruksional. Bersama-sama dengan keempat komponen terdahulu, guru merupakan komponen masukan yang deprogram secara intruksional bagi tercapainya tujuan dal;am rangka system yang sifatnya diwarnai oleh factor guru sebagai pribadi yang menentukan (misalnya pada system intruksional dari PPSI).
2.Siswa yang diharapkan mengalami transformasi sehingga mencapai tujuan pendidikan. Ia tak diharapkan untuk lepas sekolah (drop out) sebelum menjadi hasil yang baku sebagai komponen keluaran (output) yang sebenarnya dari pengajaran sebagai system.
B. Pengertian Evaluasi Pendidikan
Evaluasi merupakan bagian dari kegiatan kehidupan manusia sehari-hari. Disadari atau tidak, orang sering melakukan evaluasi, baik terhadap dirinya sendiri, terhadap lingkungan sosialnya atau lingkungan fisiknya. Mulai dari ia berpakaian, ia melihat diri di hadapan kaca untuk mengetahui apakah ia menampilkan diri dalam keadaan yang wajar atau tidak.
Demikian pula halnya dalam peristiwa pendidikan sebagai usaha yang disengaja untuk memungkinkan sesorang siswa mengalami perkembangan melalui proses belajar-mengajar. Program pengajaran dirancang dan dilaksanakan untuk tujuan tertentu. Tujuan itu ialah supaya siswa mengalami perubahan yang positif. Penilaian berarti usaha untuk mengetahui sejauh mana perubahan itu telah terjadi melalui kegiatan bbelajar mengajar. B.S. Bloom yang dikutip oleh W. Gulo, menyatakan bahwa “evaluation, as we see it, is the systematic collection of evidence to determine wether in fact certain changes are taking place in the learns as well as to determine the amount or degree of change in individual students.” (B.S. Bloom, et al., 1971). Sesuai dengan pengrtian ini maka cirri pertama dari evaluasi ialah mengukur perubahan. Jika hal ini dihubungkan dengan tujuan pengajaran, maka perubahan yang diinginkan oleh program pengajaran ialah peningkatan kemampuan, baiki kemampuan kognitif-intelektual, sosio-emosional, maupun kemampuan ketrampilan-motorik. Tujuan pengajaran ialah penguasaan perangkat kemampuan yang direncanakan. Cirri kedua dari evaluasi ialah adanya bukti-bukti yang dikumpulkan sebagai dasar penilaian dan evaluasinya. Bukti-bukti ttersebut perlu dideskripsikan secara jelas. Cirri ketiga ialah pengukuran terhadap bukti-bukti yang dideskripsikan itu. Pengukuran ini bersifat kuantitatif. Hasil pengukuran ini disebut skor (score). Yang dimaksud dengan sifat kuantitatif ialah sesuatu yang menampakkan dirinya dalam besaran tertentu.
Selanjutnya Roestiyah N.K. dkk. dalam bukunya “Masalah-Masalah Ilmu Keguruan” menyebutkan empat pengertian evaluasi menurut deskripsinya, (Roestiyah: 1982) berikut ini.
1.Evaluasi adalah proses memahami atau memberi arti, mendapatkan dan mengkomunikasikan suatu informasi bagi petunjuk pihak-pihak pengambil keputusan.
2.Evaluasi ialah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalam-dalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa, guna mengetahui sebab-akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar.
3.Dalam rangka pengembangan system intruksional, evaluasi merupakan suatu kegiatan untuk menilai seberapa jauh program telah berjalan seperti yang telah direncanakan.
4.Evaluasi adalah suatu alat untuk menentukan apakah tujuan pendidikan dan apakah proses dalam pengembbangan ilmu telah berada dijalan yang telah diharapkan.
Dari batasan tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian evaluasi ialah:
1.Merupakan suatu kegiatan yang direncanakan dengan cermat;
2.Kegiatan yang dimaksud merupakan bagian integral dari pendidikan, sehingga arah dan tujuan evaluasi harus sejalan dengan tujuan pendidikan;
3.Evaluasi harus memiliki dan berdasarkan criteria keberhasilan, yaitu keberhasilan dari:
a. Belajar murid
b. Mengajar guru dan
c. Program pengajaran;
4.Evaluasi merupakan suatu tes, maka evaluasi dilaksanakan sepanjang kegiatan program pendidikan dan pengajaran;
5.Evaluasi bernilai positif, yaitu mendorong dan mengembangkan kemampuan belajr siswa, kemampuan mengajar guru sert menyempurnakan program pengjaran;
6.Evaluasi merupakan alat (the means) bukan tujuan (the end), yang digunakan untuk menilai apakah proses perkembangan telah berjalan semestinya? Dan apakah tujuan pendidikan telah tercapai dengan program dan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan?
7.Evaluasi adalah bagian yang sangat penting dalam suatu system yaitu system pengajaran untuk mengetahui apakah system itu baik atau tidak.
C. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan
Sesuai dengan pengertian evaluasi diatas, maka dalam pelaksanaanya, evaluasi harus mempunyai dasar yang kuat dan tujuan yang jelas. Dasar yang dimaksud adalah prinsip ilmiah yang melandasi penyusunan dan pelaksanaan evaluasi yang mencakup tujuh konsep berikut:
1. Filsafat
Masalah-masalah yang merupakan dasar dalam pendekatan sisyem dalam evaluasi adalah:
a. Apakah evaluai itu,
b. Mengapa evaluasi perlu diberikan,
c. Bagaimana cara memberikannya, dan sebagainya,
2. Psikologi
Dalam evalusi haruslah mempertimbangkan dasar-dasar psikologinya. Evaluasi dilaksanakan dengan mempertimbangkan:
a)Tingkat kesukaran bahan dengan tingkat perkembangan siswa;
b)Tingkat kemampuan yang dimiliki siswayang bersangkutan,
c)Teori-teori yang dianut dalam pendidikan/pengajaran.
3. Komunikasi
Evaluasi dilaksanakan secara langsung atau tidak langsung atau tidak langsung kepada siswa.
4. Kurikulum
Isi evaluasi harus sesuai dengan materi yang diajarkan seperti tercantum di dalam kurikulum, yang telah ada dan dilksanakan.
5. Manajemen
Evaluasi perlu diorganisasikan pelaksanaannya, apakah secara individual atau kelompok dan bagiman pengelolaaannya.
6. Sosiologi – anthropologi
Evaluasi harus sesuai dan berguna dalam masyarakat/kebudayaan, untuk mencapai suatu kemajuan.
7. Evaluasi – measurement
Dalam evaluasi sering menggunakan prosedur, jenis dan diambil keputusan yang bertanggung jawab.
D. Tujuan dan Fungsi Evaluasi
Tujuan dan fungsi evaluasi ini dikaitkan dengan perencanaan, pengelolaan, proses dan tindak lanjut pengajaran/pendidikan, baik yang menyangkut perorangan (siswa secara individu) maupun kelembagaan. Tujuan dan fungsi evaluasi diarahkan kepada keputusn-keputusan yang menyangkut (1) pengajaran, (2) hasil belajar, (3) diagnosa dan usaha perbaikan, (4) penempatan, (5) seleksi, (6) bimbingan dan penyuluhan, (7) kurikulum, dan (8) penilaian kelembagaan (thorndike, et all, 1977).
Sehubungan dengan tujuan dan fungsi evaluasi ini. R. Soebagijo menyebutkan:
1.Untuk mengetahui apakah siswa telah menguaai keterampilan atau pengetahuan dasar tertentu. Evaluasi yang berfungsi demikian ini disebut mastery test.
2.Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan dan kelemahan siswa dalam belajar. Evaluasi yang berperan seperti ini disebut diagnostik test.
3.Untuk mengetahui hasil belajar siswa. Evaluasi semacam ini disebut achievement test.
4.Sebagai feed back. Sehubungan dengan fungsinya itu, kurikulum 1975 mengenal empat jenis penilaian, yaitu:
1.Penilaian formatif yaitu penilaian yang ditujukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar;
2.Penilaian sumatif yaitu penilaian yang ditujukan untuk menentukan angka kemajuan/hasil belajar siswa;
3.Penilaian penempatan (placement) yaitu penilaian yang bertujuan untuk menempatkan siswa dalam situsi belajar mengajar yang tepat; dan
4.Penilaian diagnostic yaitu penilaian yang bertujuan untuk memberi bantuan kepada siswa dalam memecahkan keulitan-kesulitan belajar yang dilaminya.
Atas uraian di atas dapatlah diketahui bahwa evaluasi dilaksanakan untuk:
1.Memperoleh informs yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas serta efektivits belajar siswa,
2.Memperoleh bahan feed back,
3.Memperoleh informasi yang digunakan untuk memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan mengajar guru,
4.Memperoleh informasi yang diperlukan untuk memperbaiki, menyempurnakan serta mengembangkn program,
5.Mengetahui kesukaran-kesukaran apa yang dialami siswa selama belajar dan bagaimana mencari jalan keluarnya.
Dalam keseluruhan proses pendidikan. Secara garis besar evaluasi berfungsi untuk:
1.Mengetahui kemajuan kemampuan belajar murid,
2.Mengetahui stastus akademis seseorang siswa dalam kelompok/kelasnya.
3.Mengetahui penguasaan, kekuatan dan kelemahan seseorang siswa atas suatu unit pelajaran,
4.Mengetahui efisiensi metode mengajar yang digunakan guru,
5.Menunjang pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan di sekolh yang bersangkutan,
6.Memberi laporan kepada siswa dan orang tuanya, selain itu,
7.Hasil evaluasi dapat digunakan untuk keperluan promosi siswa,
8.Hasil evaluasi dapat digunakan untuk keperluan pengurusan (streaming),
9.Hasil evaluasi dapat digunkan untuk keperluan perencanaan pendidikn, serta
10.Memberi informasi kepada masyarakat yang memerlukan, dan
11.Merupakan bahan feed back bagi siswa, guru dan program pengajaran,
12.Sebagai alat motivasi belajar-mengajar.
Bagi guru, fungsi evaluasi perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh agar evaluasi yang diberikan betul-betul mengenai sasaran yang diharapkan.
E. Prinsip-prinsip Evaluasi
1. Prinsip keterpaduan
Evaluasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dan didalam program penngajarn. Evaluasi adalah satu komponen dalam program yang saling berinteraksi dengan komponen-komponen lainnya (tujuan, materi, strategi intruksional, kegiatan, siswa, guru, sarana). Perencanaan evaluasi harus dilakukan bersamaan dengan perencanaan satuan program pengajaran. banyak terjadi bahan evaluasi direncanakan dan dilaksanakan beberapa lama setelah program pengajaran selesai dilksanakan, sehingga evaluasi dilakukan bukan terhadap apa yang direncanakan, tetpi terhadap apa yang telah dilakukan. Hl ini tidak sesuai dengan prinsip Pendidikan Berdasarkan Kompetensi.
Bahkan disarankan supaya sebelum pelajaran dimulai, dilaksanakan penilaian/evaluasi awal (pre test) yang akan dibandingkan kemudian dengan penilaian/evaluasi akhir (post test). Penilaian yang direncanakan sebelumnya itu sekaligus merupakan paduan pula dalam melaksanakan program kegiatan belajar-mengajar.
2. Prinsip Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
Hakikat dari CBSA ialah keterlibatan iswa secara mmental, antusias, dan asyik dalam kegiatan belajar mengajar. Demikian pula halnya dengan evaluasi, evaluasi menuntut keterlibatan yang demikian dari siswa. Siswa seharusnya tidak merasakan evaluasi sebagai sesuatu yang menekan dan cenderung untuk dihindari, Karen jika demikian hal ini menunjukkan bahwa prinsip ini tidak terdapat dalam evaluasi. Prinsip ini dapat diibaratkan dengan olah raga. Seseorang yang telah melatih dirinya dalam cabang olah raga tertentu akan merasa sangat terttekan jika ia tidak diikutsertakan dalam pertandingan. Kalah atau menang bukan soal utama baginya.
3. Prinsip kontinuitas
Pada dasarnya evaluasi berlangsung selama proses kegiatan belajar mengajar berjalan. Evaluasi tidak hanya terdapat pada awal atau pada akhir pengajaran saja, tetapi juga selama proses belajar-mengajar berlangsung, misalnya dalam bentuk pengamatan, tanya jawab, atau dialog. Hal ini dilakukan dalam rangka pemantapan program.
4. Prinsip koherensi
Sebagai akibat dari prinsip keterpaduan, maka evaluasi harus konsisten dengan kemampuan yang didukung oleh tujuan pengajaran. Sering terjadi, kemampuan yang didukung oleh tujuan ialah sikap (afektif) tetapi evaluasi ditujukan kepada pengetahan. Evaluasi harus benar-benar hasil yang diperoleh dari kegiatan belajar mengajar, baik kegiatan tatap muka maupun kegiatan terstruktur.
5. Prinsip diskriminalitas
Dari psikologi diketahui bahwa setiap individu mempunyai perbedan denggan individu lain. Individu adalah suatu person yang unik. Bahkan walaupun dua individu mempunyai pendapat yang sama, tetapi jalan pikiran untuk sampai pada pendapat yang sama itu tidaklah sama. Sesuai dengan hakikat individu ini, evaluasi harus pula mampu menunjukkan perbedaan di kalangan siswa secara individual. Apabila suatu kelas menunjukkan skor yang sama, maka evaluasi tersebut perlu dipertanyakan.
6. Prinsip keseluruhan
Perubahan tingkah laku yang sudah ditetapkan sebagai tujuan yang hendak dicapai bersifat utuh. Karena itu evaluasi yang akan dilakukan hendaknya bersifat utuh pula, yaitu meliputi seluruh segi tujuan pendidikan.
7. Prinsip pedagogis
Seluruh kegiatan evaluasi haruslah diketahui dan dirasakan oleh siswa tidak hanya sebagai rekaman hasil belajarnya saja, melainkan juga sebagai upaya perbaikan dan peningkatan perilaku dan sikapya itu, sehingga hasil evaluasi harus dinyatakan dan dapat dirasakan sebagai penghargaan bagi yang berhasil dan sebaliknya merupakan “hukuman” (bagi yang belum berhasil) yang menantang untuk belajar lebih giat/baik. Dengan demikian evaluasi akan ikut membentuk perilku dan sikap yang positif.
8. Prinsip akuntabilitas (accountability)
Accountability adalah salah satu ciri dari pendidikan berdasar kompetensi. Pada akhirnya pendidikan dan pengajaran harus dapat dipertangguang jawabkan kepada lembaga pendidikan itu sendiri, kepada masyarakat pemakai tenaga lulusan, dan kepada kelompok professional. Pertanggung jawaban kepada ketiga kelompok ini merupakan hal yang harus dipertimbangkan dalam evaluasi. Dengan kata lain, melalui evaluasi kita mempertanggung jawabkan hasil pendidikan yang kita selenggarakan kepada ketiga pihak tersebut. Akreditasi terhadap sekolah termasuk dalam pertanggung jawaban tersebut.
F. Syarat-syarat Evaluasi
Amat sulit menemukan syarat-syarat yang memuaskan yang memuaskn kebutuhan dari tujuan evaluasi. Mengingat demikian pentingnya peranan/fungsi evaluasi, maka dikemukakan 8 syarat tersebut ialah:
1. Sahih (valid)
Evaluasi diktakan valid apabila mengukur apa yang sebenarnya diukur. Apabila yang diukur adalah sikap, tetapi evaluasi mengukur pengetahuan, maka evaluasi tersebut tidak valid. Kesahihan evaluasi biasanya diukur dalam prosentasi atau dalam derajat tertentu dengan alat ukur tertentu.
2. Terandalkan (reliable)
Evaluasi diktakan terandalkan jika alat evaluasi yang sama dilakukan terhadap kelompok siswa yang sama beberapa kali dalam waktu yang berbeda-beda atau situasi yang berbeda-beda, akan memberikan hasil yang sama.
3. Obyektif Evaluasi dikatakan obyektif jika tidak mendapt pengaruh subyektif dari pihak penilaian.
4. Seimbang
Keseimbangan ini meliputi keseimbangan bahan, keseimbangan kesukaran, dan keseimbangan tujuan. Bahan harus seimbang diantara berbagai pokok bahasan.
5. Membedkan
Suatu evaluasi harus dapat membedakan (discriminble) prestase individual di antara kelompok siswa. Evaluasi harus dapat membedakan siswa yang sangat berhasil, cukup berhasil, kurang berhasil, gagal dan sebagainya. 6. Norma
Evaluasi yang baik, hasilnya harus mudah ditafsirkan. Hal ini menyangkut tentang adanya ukuran atau norma tertentu untuk menafsirkan hasil evaluasi dari setiap siswa.
7. Fair
Evaluasi yang fair mengemukakan persoalan-persoalan dengan wajar, tidak bersifat jebakan, dan tidak mengandung kata-kata yang bersifat menjebak. Di samping itu terdapat keadilan untuk setiap siswa yang dievaluasi.
8. Praktis
Baik ditinjau dari segi pembiayaan maupun dari segi pelaksanaanya, evaluasi harus efisien dan mudah dilaksanakan.
G. Pendekatan Evaluasi
1. Penilaian dengan Ukuran Mutlak
Dalam pendekatan ini guru terlebih dahulu menentukan criteria keberhasilan siswa secara mutlak. Misalnya siswa dikatakan berhasil baik, apabila dia dapat mengerjakan semua soal penilaian dengan benar. Atau dapat dipertimbangkan, beberapa persenkah tingkat keberhasilan siswa tersebut dibandingkan dengan jumlah nilai yang harus diperoleh, apabila dia dapat menjawab semua soal penilaian dengan benar. Prosentase semacam itu biasa disebut sebagai tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan bahan (mastery level). Tingkat penguasaan ini kemudian dapat dijadikan cara pula untuk menentukan nilai dalam skal tertentu, misalnya skala 0 - 10, atau 0 – 100 dan sebagainya.
2. Penilaian dengan Ukuran Relatif.
Dalam penilaian dengan pendekatan ini, criteria keberhasilan tidak ditetapkan sebelumnya, tetapi bergaantung pada keberhasilan umum dan kelompok siswa yang sedang dinilai. Jadi keberhasilan ditentukan oleh gambaran umum dari kelompok yang bersangkutan. Dengan perkataan lain keberhasilan itu ditentukan oleh rata-rata keberhasilan kelompok. Untuk menentukan keberhsilan tersebut, maka guru melaksanakan penilaian terlebih dahulu, kemudian melihat atau menghitung rata-rata yang diperoleh setiap anggota kelompok. Dari nilai kelompok, atau nilai rata-rata itu kemudian dihitung berapa besar pnyimpangan nilai setiap siswa dari nilai kelompok itu, yaitu penyimpangan lebih kecil, sama atau lebih besar dibandingkn dengan nilai kelompok itu. Ukuran untuk menghitung penyimpangan itu disebut ukuran penyebaran.
3. Penilaian dengan ukuran Self Performance.
Pendekatan ini didasarkan pada performance siswa yang dilakukan sebelumnya, misalnya jika seminggu yang lalu Adi dappat meloncat setinggi 1,60 meter dan sekarang dapat meloncat 1,68 meter, ini merupakan kemajun (keberhasilan) baginya, dan dapat dinyatakan lulus. Guru mengambil keputusan lulus itu tanpa memperhatikan ukuran mutlak setinggi berap meter, juga tidak memperhatikan prestasi loncat rata-rata kelompoknya.
Agar dapat diambil keputusan sebaik baiknya dalam pendekatan ini, perlu ditentukan tiga tahap perbuatan (status) seperti berikut ini:
a) Status siswa sebelum mengikuti pelajaran,
b) Status siswa selama mengikuti pelajaran,
c) Status potensi siswa pada masa yang akan datang.


Mungkin hanya itu saja yang dapat saya share mengenai Kedudukan Evaluasi Dalam Pendidikan semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih telah berkunjung di blog ini.
Share:

Mekanisme Hujan Asam



Ryan Herdiansyah: Mekanisme hujan asam


Hallo selamat datang di blog yang sederhana ini.
Langsung aja ke intinya pada kesempatan ini saya akan memberikan rangkuman materi mengenai mekanisme hujan asam. Untuk itu bagi yang sudah tidak sabar ingin mempelajarinya marilah simak materinya di bawah ini

MEKANISME HUJAN ASAM

A. PENYEBAB TERJADINYA HUJAN ASAM
Ada beberapa pendapat yang mengemukakan tentang penyebab terjadinya hujan asam, dalam hal ini saya mengutip dua pendapat yang di ambil dari internet.
Pendapat pertama :
Pada dasarnya Hujan asam disebabkan oleh 2 polutan udara, Sulfur Dioxide (SO2) dan nitrogen oxides (NOx) yang keduanya dihasilkan melalui pembakaran. Akan tetapi sekitar 50% SO2 yang ada di atmosfer diseluruh dunia terjadi secara alami, misalnya dari letusan gunung berapi maupun kebakaran hutan secara alami. Sedangkan 50% lainnya berasal dari kegiatan manusia, misalnya akibat pembakaran BBF, peleburan logam dan pembangkit listrik. Minyak bumi mengadung belerang antara 0,1% sampai 3% dan batubara 0,4% sampai 5%. Waktu BBF di bakar, belerang tersebut beroksidasi menjadi belerang dioksida (SO2) dan lepas di udara. Oksida belerang itu selanjutnya berubah menjadi asam sulfat (Soemarwoto O, 1992).
Pendapat kedua :
A. Hujan asam disebabkan oleh terbentuknya asam di udara akibat bertemunya uap air dengan gas gas pembentuk asam. Biasanya terjadi karena pencemaran udara di sekitar pabrik. Gas yang sering menjadi penyebab hujan asam antara lain:
1. CO2 / karbon dioksida dan CO / karbon monoksida, yang berasal dari hasil pembakaran, polusi kendaraan bermotor, dll., yang ketika bertemu dengan uap air / H2O akan membentuk H2CO3 / asam karbonat yang termasuk asam lemah.
2. H2S / hidrogen sulfida, SO2 / sulfur dioksida, yang berasal dari pembakaran / pemanasan belerang. Umumnya ditemukan di daerah industri berat, yang ketika bertemu dengan uap air / H2O akan membentuk H2SO4 / asam sulfat yang termasuk asam kuat.
B. Derajat keasaman hujan asam tergantung kepekatan asamdalam udara, yang secara tidak langsung, sama artinya dengan derajat pencemaran udara di udara. Pada keadaan normal, hujan sebenarnya sudah bersifat asam karena keberadaan CO2 di udara. Tapi pHnya tidak jauh di bawah 7. Tapi pada daerah dengan pencemaran udara berat, keasamannya jauh lebih rendah lagi.
C. Ada hubungan langsung antara hujan asam dengan korosi. Korosi, adalah pelapukan logam oleh zat zat oksidator. Asam, merupakan zat yang dapat dengan mudah mengoksidasi logam. Jadi ketika terjadi hujan asam, dapat dipastikan terjadi korosi pada logam yang terkena air hujan tersebut.
B. PROSES TERJADINYA HUJAN ASAM
Hujan asam didefinisikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang. Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman. Istilah Hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia menulis tentang polusi industri di Inggris). Tetapi istilah hujan asam tidaklah tepat, yang benar adalah deposisi asam Deposisi asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk surful dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal ini saat ini sedang gencar dilaksanakan.
Deposisi asam ada dua jenis, yaitu deposisi kering dan deposisi basah. Deposisi kering ialah peristiwa terkenanya benda dan mahluk hidup oleh asam yang ada dalam udara. Ini dapat terjadi pada daerah perkotaan karena pencemaran udara akibat kendaraan maupun asap pabrik. Selain itu deposisi kering juga dapat terjadi di daerah perbukitan yang terkena angin yang membawa udara yang mengandung asam. Biasanya deposisi jenis ini terjadi dekat dari sumber pencemaran. Deposisi basah ialah turunnya asam dalam bentuk hujan. Hal ini terjadi apabila asap di dalam udara larut di dalam butir-butir air di awan. Jika turun hujan dari awan tadi, maka air hujan yang turun bersifat asam. Deposisi asam dapat pula terjadi karena hujan turun melalui udara yang mengandung asam sehingga asam itu terlarut ke dalam air hujan dan turun ke bumi. Asam itu tercuci atau wash out. Deposisi jenis ini dapat terjadi sangat jauh dari sumber pencemaran.
Hujan secara alami bersifat asam karena Karbon Dioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Pada dasarnya Hujan asam disebabkan oleh 2 polutan udara, Sulfur Dioxide (SO2) dan nitrogen oxides (NOx) yang keduanya dihasilkan melalui pembakaran. Akan tetapi sekitar 50% SO2 yang ada di atmosfer diseluruh dunia terjadi secara alami, misalnya dari letusan gunung berapi maupun kebakaran hutan secara alami. Sedangkan 50% lainnya berasal dari kegiatan manusia, misalnya akibat pembakaran bahan bakar fosil (BBF), peleburan logam dan pembangkit listrik. Minyak bumi mengadung belerang antara 0,1% sampai 3% dan batubara 0,4% sampai 5%. Waktu BBF di bakar, belerang tersebut beroksidasi menjadi belerang dioksida (SO2) dan lepas di udara. Oksida belerang itu selanjutnya berubah menjadi asam sulfat (Soemarwoto O, 1992).
Menurut Soemarwoto O (1992), 50% nitrogen oxides terdapat di atmosfer secara alami, dan 50% lagi juga terbentuk akibat kegiatan manusia, terutama akibat pembakaran BBF. Pembakaran BBF mengoksidasi 5-50% nitrogen dalam batubara ,40-50% nitrogen dalam minyak berat dan 100% nitrogen dalam mkinyak ringan dan gas.Makin tinggi suhu pembakaran, makin banyak Nox yang terbentuk. Selain itu NOx juga berasal dari aktifitas jasad renik yang menggunakan senyawa organik yang mengandung N. Oksida N merupakan hasil samping aktifitas jasad renik itu. Di dalam tanah pupuk N yang tidak terserap tumbuhan juga mengalami kimi-fisik dan biologik sehingga menghasilkan N. Karena itu semakin banyak menggunakan pupuk N, makin tinggi pula produksi oksida tersebut. Senyawa SO2 dan NOx ini akan terkumpul di udara dan akan melakukan perjalanan ribuan kilometer di atsmosfer, disaat mereka bercampur dengan uap air akan membentuk zat asam sulphuric dan nitric. Disaat terjadinya curah hujan, kabut yang membawa partikel ini terjadilah hujam asam. Hujan asam juga dapat terbentuk melalui proses kimia dimana gas sulphur dioxide atau sulphur dan nitrogen mengendap pada logam serta mengering bersama debu atau partikel lainnya.
C. GAMBARAN PROSES TERJADINYA HUJAN ASAM
Atmosfir dapat mengangkut berbagai zat pencemar ratusan kilometer jauhnya, sebelum menjatuhkannya ke permukaan bumi dalam perjalanan jauh itu atmosfir bertidak sebagai reaktor kimia yang kompleks merubah zat pencemar setelah berinteraksi dengan substansi lain, uap air dan energi matahari. Pada kondisi tertentu sulfur oksida (SOx) dan nitrogen oksida (NOx) hasil pembakaran bahan bakar fosil akan bereksi dengan molekul-molekul uap air di atmosfir menjadi asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3) yang selanjutnya turun ke permukaan bumi bersama air hujan yang dikenal hujan asam.
Hujan asam telah menimbulkan masalah besar di daratan Eropa, Amerika Serikat dan di Negara Asia termasuk Indonesia. Dampak negatif dari hujan asam selain rusaknya bangunan dan berkaratnya benda-benda yang terbuat dari logam, juga terjadinya kerusakan lingkungan terutama mengasakan (acidification) danau dan sungai. Ribuan danau airnya telah bersifat asam sehingga tidak ada lagi kehidupan akuatik, dikenal dengan “danau mati”.
Pada tahun 1970-an, para ilmuwan dari AS dan Kanada menemukan bahwa hujan dan salju asam jatuh di seluruh wilayah AS bagian timur, di Kanada bagian tenggara, dan di beberapa wilayah sekitar kota-kota di bagian barat. Pada tahun 1980-an, hujan asam menyebar ke wilayah bagian selatan dan barat hingga menyebrangi AS. Para ilmuwan telah berhasil mempelajari penyebab terjadinya hujan asam tersebut. Sumber S02 yang paling utama adalah di Mississipi bagian hulu dan lembah Ohio, keduanya merupakan tempat yang banyak terdapat pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batubara. Senyawa SO2 yang dilepaskan ke udara berubah menjadi asam sulfat dalam waktu 2-3 hari, dan hujan asam yang diakibatkannya dapat Il)encapai wilayah sejauh 800-1.600 km.
D. KOMPONEN SISTEM UMPAN BALIK
Komponen sistem umpan balik antara lain adalah:
1. Setpoint, yaitu nilai fisiologis normal dari masing-masing variabel tubuh (suhu normal, konsentrasi cairan, keasaman dan kebasahan).
2. Sensor(penerima), yang mendeteksi suatu suatu penyimpangan dari setiap variabel normal.
3. Pusat pengendali, yaitu menerima informasi dari berbagai sensor, mengintegrasi dan memproses informasi tersebut, kemudian menentukan respon balasan untuk kembali ke Setpoint.
4. Efektor, yang menjalankan respon, yang terus berlangsung sampai Setpoint tercapai kembali.


Mungkin hanya sedikit yang dapat saya share mengenai Hujan Asam semoga bermanfaat bagi para pembaca semuanya.
Share:

Friday, March 29, 2013

Text Descriptive



Ryan Herdiansyah: Descriptive Text


Hallo selamat berkunjung ke blog yang sederhana ini.
Untuk postingan kali ini saya akan memosting materi yang dari SMP hingga ke SMA masih ada. Ya benar yaitu mengenani Descriptive Text
Untuk Materinya langsung saja kita bahas di bawah ini.

TEXT DESCRIPTIVE
1.Ciri Umum
a.Tujuan Komunikatif teks :
  • Mendeskripsikan ciri-ciri seseorang, benda, atau tempat tertentu.
b.Struktur Kebahasaan :
  • Pengenalan subjek.
  • Ciri-ciri subjek, misalnya tampilan fisik, kualitas, perilaku umum, sifat-sifat.
c.Ciri Kebahasaan :
Menggunakan :
  • Nouns tertentu, misalnya teacher, house, my cat, dsb.
  • Simple present tense.
  • Detailed noun phrase untuk memberikan informasi tentang subjek, misalnya it was a large open rowboat, a sweet young lady, dsb.
  • Berbagai macam adjectives, yang bersifat describing, numbering, classifying, misalnya two strong legs, sharp white fang, dsb.
  • Relative verbs untuk memberikan informasi tentang subjek, misalnya my mum is really cool, it has very thick fur, dsb.
  • Thinking verbs dan feeling verbs untuk mengungkapkan pandangan pribadi penulis tentang subjek, misalnya police believe the suspect is armed, I think it is a clever animal, dsb.
  • Action verbs, misalnya our new puppy bites our shoes, dsb.
  • Adverbials untuk memberikan informasi tambahan tentang perilaku tersebut, misalnya fast,at the tree house, dsb.
  • Bahasa figurative, seperti simile, metafor, misalnya John is white as chalk,sat tight, dsb.
2.Contoh dan struuktur teks :
  • Identifikasi: Macquarie University is one of the largest universities in australia.This year, in 2004, it celebrates its 40th anniversary.
  • Deskripsi : The university is located at north ryde greenbelt, Sydney, where the new south wales goverment sets a side 135 hectares for the institution.In 1964, Macquarie area was a surroundings have evolved beyond recognition.The north ryde district has grown inot a district of intensive occupation anchored by a vibrant and growing university. Blessed with a fortunate location and room to breathe, macquarie can be proud of that careful planning that retains and enrich the university’s most attractive natural features.A pleasing balance between buildings and planting is evident across the campus.This emphasis on the importance of landscape has created image of macquires as a place that members of university are most likely to pleasurable recollect. One of highlights of the landscape is the mars creek zone.It comprises landscaped creek sides and valley floor, a grass amphitheatre, and artificial lake . . . . . surrounded by rock and pebbles, native plants, and eucalypst. Today, a railway station is under contructions.In three years 1 time, macquarie will be the only university in australia with a railway station on site.Macqurie is poised to be the most readily accessible in sydney region by rail and motor way, yet retaining its beautiful site.


Mungkin hanya sedikit yang bisa saya share buat kalian semoga bermanfaat bagi kalian semua.
Terima kasih sudah mampir disini dan sampai jumpa di postingan berikutnya.
Share: