Saturday, May 18, 2013

Kumpulan Puisi



Ryan Herdiansyah: Kumpulan Puisi


Hallo gan selamat datang di blog sederhana ini. Bagi yang hobi membaca puisi ataupun yang sedang mencari puisi disini saya sediakan beberapa puisi dari para penyair terkenal. Bagi yang sudah penasaran silahkan baca puisi di bawah ini.


KUMPULAN PUISI

Perasaan Seni
Karya: J.E. Tatengkeng
Bagaikan banjir gulung-gemulung
Bagaikan topan seruh-menderuh
Demikian rasa
datang semasa
Mengalir, menimbun, mendesak, mengepung,Memenuhi sukma, menawan tubuh
Serasa manis sejuknya embun
Selagu merdu dersiknya angin
Demikian rasa
datang semasa
Membisik, mengajak, aku berpantun
Mendayung jiwa ke tempat diingin
Jika kau datang sekuat raksasa
Atau kau menjelma secantik juita
Kusedia hati
Akan berbakti
Dalam tubuh Kau berkuasa
Dalam dada Kau bertakhta!

Menanam Pohon-pohon Akasia
Karya: Yaman
Aku tanam pohon-pohon akasia
Ketika mentari itu jatuh di menara-menara
Semburat wajahnya hingga ke sebelah kota
Hingga terasa di sudut-sudut kumuh
Aku tanam pohon-pohon akasia
Di tengah kecamuknya abad televisi dan media cetak Mencari berita di kebun-kebun
Tak kutemukan kau
Tak kutemukan burung-burung perkutut
Aku tanam pohon-pohon akasia
Jika langit pun berubah warna hitam
Dibalut tebal asap-asap pabrik
Bagai terlukis di udara
Dan kuhirup bagai tuba
Aku tanam pohon-pohon akasia
Di depan rumah di pinggiran kota
Merujuk kembali burung-burung suaranya
Bernyanyi hingga suaranya itu menjadi seperti rayuan nusantara

Teratai
Karya: Sanusi Pane
Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi lembah indah permai
Tidak terlihat orang yang lalu
Akarnya tumbuh di hati dunia
Daun bersemi laksmi mengarang
Biarpun ia di abaikan orang
Seroja kembang gemilang mulia
Teratai oh . . . teratai bahagia
Berseri di kebun indonesia
Biar sedikit penjaga taman
Biarpun engkau tidak terlihat
Biarpun engkau tidak di minat
Engkau pun turut menjaga zaman

Dengan puisi aku
Karya: Taufik Ismail
Dengan puisi aku bernyanyi
Sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta
Berbatas cakrawala
Dengan puisi aku mengenang
Keabdian yang akan datang
Dengan puisi aku menangis
Jarum waktu bila kejam mengiris
Dengan puisi aku mengetuk
Nafas zaman yang busuk
Dengan puisi aku berdoa
Perkenankanlah kiranya


Mungkin hanya sedikit puisi yang bisa saya kasih buat kalian semoga bermanfaaf.Nantikan postingan yang berikutnya di blog ini dan sampai jumpa di postingan berikutnya.
Share: