Saturday, May 18, 2013

Kumpulan Puisi



Ryan Herdiansyah: Kumpulan Puisi


Hallo gan selamat datang di blog sederhana ini. Bagi yang hobi membaca puisi ataupun yang sedang mencari puisi disini saya sediakan beberapa puisi dari para penyair terkenal. Bagi yang sudah penasaran silahkan baca puisi di bawah ini.


KUMPULAN PUISI

Perasaan Seni
Karya: J.E. Tatengkeng
Bagaikan banjir gulung-gemulung
Bagaikan topan seruh-menderuh
Demikian rasa
datang semasa
Mengalir, menimbun, mendesak, mengepung,Memenuhi sukma, menawan tubuh
Serasa manis sejuknya embun
Selagu merdu dersiknya angin
Demikian rasa
datang semasa
Membisik, mengajak, aku berpantun
Mendayung jiwa ke tempat diingin
Jika kau datang sekuat raksasa
Atau kau menjelma secantik juita
Kusedia hati
Akan berbakti
Dalam tubuh Kau berkuasa
Dalam dada Kau bertakhta!

Menanam Pohon-pohon Akasia
Karya: Yaman
Aku tanam pohon-pohon akasia
Ketika mentari itu jatuh di menara-menara
Semburat wajahnya hingga ke sebelah kota
Hingga terasa di sudut-sudut kumuh
Aku tanam pohon-pohon akasia
Di tengah kecamuknya abad televisi dan media cetak Mencari berita di kebun-kebun
Tak kutemukan kau
Tak kutemukan burung-burung perkutut
Aku tanam pohon-pohon akasia
Jika langit pun berubah warna hitam
Dibalut tebal asap-asap pabrik
Bagai terlukis di udara
Dan kuhirup bagai tuba
Aku tanam pohon-pohon akasia
Di depan rumah di pinggiran kota
Merujuk kembali burung-burung suaranya
Bernyanyi hingga suaranya itu menjadi seperti rayuan nusantara

Teratai
Karya: Sanusi Pane
Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi lembah indah permai
Tidak terlihat orang yang lalu
Akarnya tumbuh di hati dunia
Daun bersemi laksmi mengarang
Biarpun ia di abaikan orang
Seroja kembang gemilang mulia
Teratai oh . . . teratai bahagia
Berseri di kebun indonesia
Biar sedikit penjaga taman
Biarpun engkau tidak terlihat
Biarpun engkau tidak di minat
Engkau pun turut menjaga zaman

Dengan puisi aku
Karya: Taufik Ismail
Dengan puisi aku bernyanyi
Sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta
Berbatas cakrawala
Dengan puisi aku mengenang
Keabdian yang akan datang
Dengan puisi aku menangis
Jarum waktu bila kejam mengiris
Dengan puisi aku mengetuk
Nafas zaman yang busuk
Dengan puisi aku berdoa
Perkenankanlah kiranya


Mungkin hanya sedikit puisi yang bisa saya kasih buat kalian semoga bermanfaaf.Nantikan postingan yang berikutnya di blog ini dan sampai jumpa di postingan berikutnya.
Share:

Monday, April 1, 2013

Kedudukan Evaluasi Dalam Pendidikan



Ryan Herdiansyah: Kedudukan evaluasi dalam pendidikan


Hallo selamat datang di blog sederhana ini. Untuk kali ini saya akan menyajikan suatu materi mengenai Kedudukan Evaluasi Dalam Pendidikan. Langsung saja kita baca materinya di bawah ini.

Kedudukan Evaluasi Dalam Pendidikan

Secara formal, pendidikan diselenggarakan di sekolah. Penyelenggaraan pendidikan di sekolah itu sering lebih dikenal dengan pengajaran dimana terjadi proses belajar-mengajar yang melibatkan banyak factor, baik pengajar, pelajar, bahan/materi, fasilitas maupun lingkungan. Pengajaran dilaksanakan tidak hanya untuk kesenangan atau bersifat mekanis saja tetapi mempunyai misi/tujuan tertentu yang dicita-citakan untuk dicapainya. Sehingga dalam usaha untuk mencapai misi/tujuan itu semua kegiatan, fasilitas/dana dan daya diorientasikan untuk pencapaian misi/tujuan yang dicita-citakan itu. Sehingga dalam usaha mencapai misi/tujuan itu perlu diketahui apakah usaha yang dilakukan sudah sesuai/searah dengan tujuan? Jika ya, sudah sejauuh mana ditempuh? Adakah factor-faktor yang menghambat usaha itu serta bagaimana mengatasinya? Upaya itu menunjuk kepada evaluasi.
Dalam usaha memperoleh pemahaman yang benar tentang evaluasi, perlu ditinjau terlebih dahulu keberadaan evaluasi dalam keseluruhan pendidikan/pengajaran, hakikat evaluasi yang mencngkup pengertian, dasra, tujuan dan fungsinya, prinsip-prinsip yang mendasari beserta persyaratan yang harus dipenuhi serta pendekatan-pendekatan dlam evaluasi pendidikan. Secara singkat dari bab ini akan diperoleh pemahaman yang dimaksud.
A. Sistem Pengajaran/Instruksional
Kurikulum sekolah sekarang ini menggunakan pendekatan yang berorientasi kepada pencapaian tujuan sehingga tercapainya tujuan merupakan hal yang penting. Oleh karena itu situasi belajar mengajar dipandang dan diperlakukan sebagai suatu system pengajaran yang terkecil dan selanjutnya itulah yang dimaksud dengan system pengajaran/intruksional.
Komponen-komponen dari suatu system pengajaran dalam keadaan yang bagaimanapun juga sekurang-kurangnya ialah:
1.Tujuan, yaitu kemampuan dan kelakuan yang diharapkan dikuasai siswa secara langsung setelah selesainya setiap interaksi belajar-mengajar.
2.Bahan atau materi pengajaran yang perlu diberikan atau digumuli bersama untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.
3.Metode dan alat perlengkapan yang akan digunakan.
4.Alat dan prosedur evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari program bagi tercapainya tujuan-tujuan yang telah dirumuskan.
Semua hal di atas merupkan bagian-bagian integral yang tak terpisahkan satu sama lain. Komponen-komponen itu terorganisasi sebagai kesatuan di dalam system. System itulah yang dihasilkan sesuai dengan tingkat saling hubungannya. Tujuan dari system juga merupakan tujuan dari setiap komponen itu, masing-masing tidak mempunyai tujuan sendiri-sendiri. Hanya kalau semuanya bekerja sama secara harmonis barulah tujuan yang diinginkan dapat dicapai.
Disamping keempat komponen diatas, didalam pelaksanaannya, system intruksional yang pengelolaannya tergantung kepada factor guru tentulah mencakup pula kedua hal ini, yaitu:
1.Guru atau pengajar yang mengelola system intruksional. Bersama-sama dengan keempat komponen terdahulu, guru merupakan komponen masukan yang deprogram secara intruksional bagi tercapainya tujuan dal;am rangka system yang sifatnya diwarnai oleh factor guru sebagai pribadi yang menentukan (misalnya pada system intruksional dari PPSI).
2.Siswa yang diharapkan mengalami transformasi sehingga mencapai tujuan pendidikan. Ia tak diharapkan untuk lepas sekolah (drop out) sebelum menjadi hasil yang baku sebagai komponen keluaran (output) yang sebenarnya dari pengajaran sebagai system.
B. Pengertian Evaluasi Pendidikan
Evaluasi merupakan bagian dari kegiatan kehidupan manusia sehari-hari. Disadari atau tidak, orang sering melakukan evaluasi, baik terhadap dirinya sendiri, terhadap lingkungan sosialnya atau lingkungan fisiknya. Mulai dari ia berpakaian, ia melihat diri di hadapan kaca untuk mengetahui apakah ia menampilkan diri dalam keadaan yang wajar atau tidak.
Demikian pula halnya dalam peristiwa pendidikan sebagai usaha yang disengaja untuk memungkinkan sesorang siswa mengalami perkembangan melalui proses belajar-mengajar. Program pengajaran dirancang dan dilaksanakan untuk tujuan tertentu. Tujuan itu ialah supaya siswa mengalami perubahan yang positif. Penilaian berarti usaha untuk mengetahui sejauh mana perubahan itu telah terjadi melalui kegiatan bbelajar mengajar. B.S. Bloom yang dikutip oleh W. Gulo, menyatakan bahwa “evaluation, as we see it, is the systematic collection of evidence to determine wether in fact certain changes are taking place in the learns as well as to determine the amount or degree of change in individual students.” (B.S. Bloom, et al., 1971). Sesuai dengan pengrtian ini maka cirri pertama dari evaluasi ialah mengukur perubahan. Jika hal ini dihubungkan dengan tujuan pengajaran, maka perubahan yang diinginkan oleh program pengajaran ialah peningkatan kemampuan, baiki kemampuan kognitif-intelektual, sosio-emosional, maupun kemampuan ketrampilan-motorik. Tujuan pengajaran ialah penguasaan perangkat kemampuan yang direncanakan. Cirri kedua dari evaluasi ialah adanya bukti-bukti yang dikumpulkan sebagai dasar penilaian dan evaluasinya. Bukti-bukti ttersebut perlu dideskripsikan secara jelas. Cirri ketiga ialah pengukuran terhadap bukti-bukti yang dideskripsikan itu. Pengukuran ini bersifat kuantitatif. Hasil pengukuran ini disebut skor (score). Yang dimaksud dengan sifat kuantitatif ialah sesuatu yang menampakkan dirinya dalam besaran tertentu.
Selanjutnya Roestiyah N.K. dkk. dalam bukunya “Masalah-Masalah Ilmu Keguruan” menyebutkan empat pengertian evaluasi menurut deskripsinya, (Roestiyah: 1982) berikut ini.
1.Evaluasi adalah proses memahami atau memberi arti, mendapatkan dan mengkomunikasikan suatu informasi bagi petunjuk pihak-pihak pengambil keputusan.
2.Evaluasi ialah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalam-dalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa, guna mengetahui sebab-akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar.
3.Dalam rangka pengembangan system intruksional, evaluasi merupakan suatu kegiatan untuk menilai seberapa jauh program telah berjalan seperti yang telah direncanakan.
4.Evaluasi adalah suatu alat untuk menentukan apakah tujuan pendidikan dan apakah proses dalam pengembbangan ilmu telah berada dijalan yang telah diharapkan.
Dari batasan tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian evaluasi ialah:
1.Merupakan suatu kegiatan yang direncanakan dengan cermat;
2.Kegiatan yang dimaksud merupakan bagian integral dari pendidikan, sehingga arah dan tujuan evaluasi harus sejalan dengan tujuan pendidikan;
3.Evaluasi harus memiliki dan berdasarkan criteria keberhasilan, yaitu keberhasilan dari:
a. Belajar murid
b. Mengajar guru dan
c. Program pengajaran;
4.Evaluasi merupakan suatu tes, maka evaluasi dilaksanakan sepanjang kegiatan program pendidikan dan pengajaran;
5.Evaluasi bernilai positif, yaitu mendorong dan mengembangkan kemampuan belajr siswa, kemampuan mengajar guru sert menyempurnakan program pengjaran;
6.Evaluasi merupakan alat (the means) bukan tujuan (the end), yang digunakan untuk menilai apakah proses perkembangan telah berjalan semestinya? Dan apakah tujuan pendidikan telah tercapai dengan program dan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan?
7.Evaluasi adalah bagian yang sangat penting dalam suatu system yaitu system pengajaran untuk mengetahui apakah system itu baik atau tidak.
C. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan
Sesuai dengan pengertian evaluasi diatas, maka dalam pelaksanaanya, evaluasi harus mempunyai dasar yang kuat dan tujuan yang jelas. Dasar yang dimaksud adalah prinsip ilmiah yang melandasi penyusunan dan pelaksanaan evaluasi yang mencakup tujuh konsep berikut:
1. Filsafat
Masalah-masalah yang merupakan dasar dalam pendekatan sisyem dalam evaluasi adalah:
a. Apakah evaluai itu,
b. Mengapa evaluasi perlu diberikan,
c. Bagaimana cara memberikannya, dan sebagainya,
2. Psikologi
Dalam evalusi haruslah mempertimbangkan dasar-dasar psikologinya. Evaluasi dilaksanakan dengan mempertimbangkan:
a)Tingkat kesukaran bahan dengan tingkat perkembangan siswa;
b)Tingkat kemampuan yang dimiliki siswayang bersangkutan,
c)Teori-teori yang dianut dalam pendidikan/pengajaran.
3. Komunikasi
Evaluasi dilaksanakan secara langsung atau tidak langsung atau tidak langsung kepada siswa.
4. Kurikulum
Isi evaluasi harus sesuai dengan materi yang diajarkan seperti tercantum di dalam kurikulum, yang telah ada dan dilksanakan.
5. Manajemen
Evaluasi perlu diorganisasikan pelaksanaannya, apakah secara individual atau kelompok dan bagiman pengelolaaannya.
6. Sosiologi – anthropologi
Evaluasi harus sesuai dan berguna dalam masyarakat/kebudayaan, untuk mencapai suatu kemajuan.
7. Evaluasi – measurement
Dalam evaluasi sering menggunakan prosedur, jenis dan diambil keputusan yang bertanggung jawab.
D. Tujuan dan Fungsi Evaluasi
Tujuan dan fungsi evaluasi ini dikaitkan dengan perencanaan, pengelolaan, proses dan tindak lanjut pengajaran/pendidikan, baik yang menyangkut perorangan (siswa secara individu) maupun kelembagaan. Tujuan dan fungsi evaluasi diarahkan kepada keputusn-keputusan yang menyangkut (1) pengajaran, (2) hasil belajar, (3) diagnosa dan usaha perbaikan, (4) penempatan, (5) seleksi, (6) bimbingan dan penyuluhan, (7) kurikulum, dan (8) penilaian kelembagaan (thorndike, et all, 1977).
Sehubungan dengan tujuan dan fungsi evaluasi ini. R. Soebagijo menyebutkan:
1.Untuk mengetahui apakah siswa telah menguaai keterampilan atau pengetahuan dasar tertentu. Evaluasi yang berfungsi demikian ini disebut mastery test.
2.Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan dan kelemahan siswa dalam belajar. Evaluasi yang berperan seperti ini disebut diagnostik test.
3.Untuk mengetahui hasil belajar siswa. Evaluasi semacam ini disebut achievement test.
4.Sebagai feed back. Sehubungan dengan fungsinya itu, kurikulum 1975 mengenal empat jenis penilaian, yaitu:
1.Penilaian formatif yaitu penilaian yang ditujukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar;
2.Penilaian sumatif yaitu penilaian yang ditujukan untuk menentukan angka kemajuan/hasil belajar siswa;
3.Penilaian penempatan (placement) yaitu penilaian yang bertujuan untuk menempatkan siswa dalam situsi belajar mengajar yang tepat; dan
4.Penilaian diagnostic yaitu penilaian yang bertujuan untuk memberi bantuan kepada siswa dalam memecahkan keulitan-kesulitan belajar yang dilaminya.
Atas uraian di atas dapatlah diketahui bahwa evaluasi dilaksanakan untuk:
1.Memperoleh informs yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas serta efektivits belajar siswa,
2.Memperoleh bahan feed back,
3.Memperoleh informasi yang digunakan untuk memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan mengajar guru,
4.Memperoleh informasi yang diperlukan untuk memperbaiki, menyempurnakan serta mengembangkn program,
5.Mengetahui kesukaran-kesukaran apa yang dialami siswa selama belajar dan bagaimana mencari jalan keluarnya.
Dalam keseluruhan proses pendidikan. Secara garis besar evaluasi berfungsi untuk:
1.Mengetahui kemajuan kemampuan belajar murid,
2.Mengetahui stastus akademis seseorang siswa dalam kelompok/kelasnya.
3.Mengetahui penguasaan, kekuatan dan kelemahan seseorang siswa atas suatu unit pelajaran,
4.Mengetahui efisiensi metode mengajar yang digunakan guru,
5.Menunjang pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan di sekolh yang bersangkutan,
6.Memberi laporan kepada siswa dan orang tuanya, selain itu,
7.Hasil evaluasi dapat digunakan untuk keperluan promosi siswa,
8.Hasil evaluasi dapat digunakan untuk keperluan pengurusan (streaming),
9.Hasil evaluasi dapat digunkan untuk keperluan perencanaan pendidikn, serta
10.Memberi informasi kepada masyarakat yang memerlukan, dan
11.Merupakan bahan feed back bagi siswa, guru dan program pengajaran,
12.Sebagai alat motivasi belajar-mengajar.
Bagi guru, fungsi evaluasi perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh agar evaluasi yang diberikan betul-betul mengenai sasaran yang diharapkan.
E. Prinsip-prinsip Evaluasi
1. Prinsip keterpaduan
Evaluasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dan didalam program penngajarn. Evaluasi adalah satu komponen dalam program yang saling berinteraksi dengan komponen-komponen lainnya (tujuan, materi, strategi intruksional, kegiatan, siswa, guru, sarana). Perencanaan evaluasi harus dilakukan bersamaan dengan perencanaan satuan program pengajaran. banyak terjadi bahan evaluasi direncanakan dan dilaksanakan beberapa lama setelah program pengajaran selesai dilksanakan, sehingga evaluasi dilakukan bukan terhadap apa yang direncanakan, tetpi terhadap apa yang telah dilakukan. Hl ini tidak sesuai dengan prinsip Pendidikan Berdasarkan Kompetensi.
Bahkan disarankan supaya sebelum pelajaran dimulai, dilaksanakan penilaian/evaluasi awal (pre test) yang akan dibandingkan kemudian dengan penilaian/evaluasi akhir (post test). Penilaian yang direncanakan sebelumnya itu sekaligus merupakan paduan pula dalam melaksanakan program kegiatan belajar-mengajar.
2. Prinsip Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
Hakikat dari CBSA ialah keterlibatan iswa secara mmental, antusias, dan asyik dalam kegiatan belajar mengajar. Demikian pula halnya dengan evaluasi, evaluasi menuntut keterlibatan yang demikian dari siswa. Siswa seharusnya tidak merasakan evaluasi sebagai sesuatu yang menekan dan cenderung untuk dihindari, Karen jika demikian hal ini menunjukkan bahwa prinsip ini tidak terdapat dalam evaluasi. Prinsip ini dapat diibaratkan dengan olah raga. Seseorang yang telah melatih dirinya dalam cabang olah raga tertentu akan merasa sangat terttekan jika ia tidak diikutsertakan dalam pertandingan. Kalah atau menang bukan soal utama baginya.
3. Prinsip kontinuitas
Pada dasarnya evaluasi berlangsung selama proses kegiatan belajar mengajar berjalan. Evaluasi tidak hanya terdapat pada awal atau pada akhir pengajaran saja, tetapi juga selama proses belajar-mengajar berlangsung, misalnya dalam bentuk pengamatan, tanya jawab, atau dialog. Hal ini dilakukan dalam rangka pemantapan program.
4. Prinsip koherensi
Sebagai akibat dari prinsip keterpaduan, maka evaluasi harus konsisten dengan kemampuan yang didukung oleh tujuan pengajaran. Sering terjadi, kemampuan yang didukung oleh tujuan ialah sikap (afektif) tetapi evaluasi ditujukan kepada pengetahan. Evaluasi harus benar-benar hasil yang diperoleh dari kegiatan belajar mengajar, baik kegiatan tatap muka maupun kegiatan terstruktur.
5. Prinsip diskriminalitas
Dari psikologi diketahui bahwa setiap individu mempunyai perbedan denggan individu lain. Individu adalah suatu person yang unik. Bahkan walaupun dua individu mempunyai pendapat yang sama, tetapi jalan pikiran untuk sampai pada pendapat yang sama itu tidaklah sama. Sesuai dengan hakikat individu ini, evaluasi harus pula mampu menunjukkan perbedaan di kalangan siswa secara individual. Apabila suatu kelas menunjukkan skor yang sama, maka evaluasi tersebut perlu dipertanyakan.
6. Prinsip keseluruhan
Perubahan tingkah laku yang sudah ditetapkan sebagai tujuan yang hendak dicapai bersifat utuh. Karena itu evaluasi yang akan dilakukan hendaknya bersifat utuh pula, yaitu meliputi seluruh segi tujuan pendidikan.
7. Prinsip pedagogis
Seluruh kegiatan evaluasi haruslah diketahui dan dirasakan oleh siswa tidak hanya sebagai rekaman hasil belajarnya saja, melainkan juga sebagai upaya perbaikan dan peningkatan perilaku dan sikapya itu, sehingga hasil evaluasi harus dinyatakan dan dapat dirasakan sebagai penghargaan bagi yang berhasil dan sebaliknya merupakan “hukuman” (bagi yang belum berhasil) yang menantang untuk belajar lebih giat/baik. Dengan demikian evaluasi akan ikut membentuk perilku dan sikap yang positif.
8. Prinsip akuntabilitas (accountability)
Accountability adalah salah satu ciri dari pendidikan berdasar kompetensi. Pada akhirnya pendidikan dan pengajaran harus dapat dipertangguang jawabkan kepada lembaga pendidikan itu sendiri, kepada masyarakat pemakai tenaga lulusan, dan kepada kelompok professional. Pertanggung jawaban kepada ketiga kelompok ini merupakan hal yang harus dipertimbangkan dalam evaluasi. Dengan kata lain, melalui evaluasi kita mempertanggung jawabkan hasil pendidikan yang kita selenggarakan kepada ketiga pihak tersebut. Akreditasi terhadap sekolah termasuk dalam pertanggung jawaban tersebut.
F. Syarat-syarat Evaluasi
Amat sulit menemukan syarat-syarat yang memuaskan yang memuaskn kebutuhan dari tujuan evaluasi. Mengingat demikian pentingnya peranan/fungsi evaluasi, maka dikemukakan 8 syarat tersebut ialah:
1. Sahih (valid)
Evaluasi diktakan valid apabila mengukur apa yang sebenarnya diukur. Apabila yang diukur adalah sikap, tetapi evaluasi mengukur pengetahuan, maka evaluasi tersebut tidak valid. Kesahihan evaluasi biasanya diukur dalam prosentasi atau dalam derajat tertentu dengan alat ukur tertentu.
2. Terandalkan (reliable)
Evaluasi diktakan terandalkan jika alat evaluasi yang sama dilakukan terhadap kelompok siswa yang sama beberapa kali dalam waktu yang berbeda-beda atau situasi yang berbeda-beda, akan memberikan hasil yang sama.
3. Obyektif Evaluasi dikatakan obyektif jika tidak mendapt pengaruh subyektif dari pihak penilaian.
4. Seimbang
Keseimbangan ini meliputi keseimbangan bahan, keseimbangan kesukaran, dan keseimbangan tujuan. Bahan harus seimbang diantara berbagai pokok bahasan.
5. Membedkan
Suatu evaluasi harus dapat membedakan (discriminble) prestase individual di antara kelompok siswa. Evaluasi harus dapat membedakan siswa yang sangat berhasil, cukup berhasil, kurang berhasil, gagal dan sebagainya. 6. Norma
Evaluasi yang baik, hasilnya harus mudah ditafsirkan. Hal ini menyangkut tentang adanya ukuran atau norma tertentu untuk menafsirkan hasil evaluasi dari setiap siswa.
7. Fair
Evaluasi yang fair mengemukakan persoalan-persoalan dengan wajar, tidak bersifat jebakan, dan tidak mengandung kata-kata yang bersifat menjebak. Di samping itu terdapat keadilan untuk setiap siswa yang dievaluasi.
8. Praktis
Baik ditinjau dari segi pembiayaan maupun dari segi pelaksanaanya, evaluasi harus efisien dan mudah dilaksanakan.
G. Pendekatan Evaluasi
1. Penilaian dengan Ukuran Mutlak
Dalam pendekatan ini guru terlebih dahulu menentukan criteria keberhasilan siswa secara mutlak. Misalnya siswa dikatakan berhasil baik, apabila dia dapat mengerjakan semua soal penilaian dengan benar. Atau dapat dipertimbangkan, beberapa persenkah tingkat keberhasilan siswa tersebut dibandingkan dengan jumlah nilai yang harus diperoleh, apabila dia dapat menjawab semua soal penilaian dengan benar. Prosentase semacam itu biasa disebut sebagai tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan bahan (mastery level). Tingkat penguasaan ini kemudian dapat dijadikan cara pula untuk menentukan nilai dalam skal tertentu, misalnya skala 0 - 10, atau 0 – 100 dan sebagainya.
2. Penilaian dengan Ukuran Relatif.
Dalam penilaian dengan pendekatan ini, criteria keberhasilan tidak ditetapkan sebelumnya, tetapi bergaantung pada keberhasilan umum dan kelompok siswa yang sedang dinilai. Jadi keberhasilan ditentukan oleh gambaran umum dari kelompok yang bersangkutan. Dengan perkataan lain keberhasilan itu ditentukan oleh rata-rata keberhasilan kelompok. Untuk menentukan keberhsilan tersebut, maka guru melaksanakan penilaian terlebih dahulu, kemudian melihat atau menghitung rata-rata yang diperoleh setiap anggota kelompok. Dari nilai kelompok, atau nilai rata-rata itu kemudian dihitung berapa besar pnyimpangan nilai setiap siswa dari nilai kelompok itu, yaitu penyimpangan lebih kecil, sama atau lebih besar dibandingkn dengan nilai kelompok itu. Ukuran untuk menghitung penyimpangan itu disebut ukuran penyebaran.
3. Penilaian dengan ukuran Self Performance.
Pendekatan ini didasarkan pada performance siswa yang dilakukan sebelumnya, misalnya jika seminggu yang lalu Adi dappat meloncat setinggi 1,60 meter dan sekarang dapat meloncat 1,68 meter, ini merupakan kemajun (keberhasilan) baginya, dan dapat dinyatakan lulus. Guru mengambil keputusan lulus itu tanpa memperhatikan ukuran mutlak setinggi berap meter, juga tidak memperhatikan prestasi loncat rata-rata kelompoknya.
Agar dapat diambil keputusan sebaik baiknya dalam pendekatan ini, perlu ditentukan tiga tahap perbuatan (status) seperti berikut ini:
a) Status siswa sebelum mengikuti pelajaran,
b) Status siswa selama mengikuti pelajaran,
c) Status potensi siswa pada masa yang akan datang.


Mungkin hanya itu saja yang dapat saya share mengenai Kedudukan Evaluasi Dalam Pendidikan semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih telah berkunjung di blog ini.
Share:

Mekanisme Hujan Asam



Ryan Herdiansyah: Mekanisme hujan asam


Hallo selamat datang di blog yang sederhana ini.
Langsung aja ke intinya pada kesempatan ini saya akan memberikan rangkuman materi mengenai mekanisme hujan asam. Untuk itu bagi yang sudah tidak sabar ingin mempelajarinya marilah simak materinya di bawah ini

MEKANISME HUJAN ASAM

A. PENYEBAB TERJADINYA HUJAN ASAM
Ada beberapa pendapat yang mengemukakan tentang penyebab terjadinya hujan asam, dalam hal ini saya mengutip dua pendapat yang di ambil dari internet.
Pendapat pertama :
Pada dasarnya Hujan asam disebabkan oleh 2 polutan udara, Sulfur Dioxide (SO2) dan nitrogen oxides (NOx) yang keduanya dihasilkan melalui pembakaran. Akan tetapi sekitar 50% SO2 yang ada di atmosfer diseluruh dunia terjadi secara alami, misalnya dari letusan gunung berapi maupun kebakaran hutan secara alami. Sedangkan 50% lainnya berasal dari kegiatan manusia, misalnya akibat pembakaran BBF, peleburan logam dan pembangkit listrik. Minyak bumi mengadung belerang antara 0,1% sampai 3% dan batubara 0,4% sampai 5%. Waktu BBF di bakar, belerang tersebut beroksidasi menjadi belerang dioksida (SO2) dan lepas di udara. Oksida belerang itu selanjutnya berubah menjadi asam sulfat (Soemarwoto O, 1992).
Pendapat kedua :
A. Hujan asam disebabkan oleh terbentuknya asam di udara akibat bertemunya uap air dengan gas gas pembentuk asam. Biasanya terjadi karena pencemaran udara di sekitar pabrik. Gas yang sering menjadi penyebab hujan asam antara lain:
1. CO2 / karbon dioksida dan CO / karbon monoksida, yang berasal dari hasil pembakaran, polusi kendaraan bermotor, dll., yang ketika bertemu dengan uap air / H2O akan membentuk H2CO3 / asam karbonat yang termasuk asam lemah.
2. H2S / hidrogen sulfida, SO2 / sulfur dioksida, yang berasal dari pembakaran / pemanasan belerang. Umumnya ditemukan di daerah industri berat, yang ketika bertemu dengan uap air / H2O akan membentuk H2SO4 / asam sulfat yang termasuk asam kuat.
B. Derajat keasaman hujan asam tergantung kepekatan asamdalam udara, yang secara tidak langsung, sama artinya dengan derajat pencemaran udara di udara. Pada keadaan normal, hujan sebenarnya sudah bersifat asam karena keberadaan CO2 di udara. Tapi pHnya tidak jauh di bawah 7. Tapi pada daerah dengan pencemaran udara berat, keasamannya jauh lebih rendah lagi.
C. Ada hubungan langsung antara hujan asam dengan korosi. Korosi, adalah pelapukan logam oleh zat zat oksidator. Asam, merupakan zat yang dapat dengan mudah mengoksidasi logam. Jadi ketika terjadi hujan asam, dapat dipastikan terjadi korosi pada logam yang terkena air hujan tersebut.
B. PROSES TERJADINYA HUJAN ASAM
Hujan asam didefinisikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang. Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman. Istilah Hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia menulis tentang polusi industri di Inggris). Tetapi istilah hujan asam tidaklah tepat, yang benar adalah deposisi asam Deposisi asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk surful dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal ini saat ini sedang gencar dilaksanakan.
Deposisi asam ada dua jenis, yaitu deposisi kering dan deposisi basah. Deposisi kering ialah peristiwa terkenanya benda dan mahluk hidup oleh asam yang ada dalam udara. Ini dapat terjadi pada daerah perkotaan karena pencemaran udara akibat kendaraan maupun asap pabrik. Selain itu deposisi kering juga dapat terjadi di daerah perbukitan yang terkena angin yang membawa udara yang mengandung asam. Biasanya deposisi jenis ini terjadi dekat dari sumber pencemaran. Deposisi basah ialah turunnya asam dalam bentuk hujan. Hal ini terjadi apabila asap di dalam udara larut di dalam butir-butir air di awan. Jika turun hujan dari awan tadi, maka air hujan yang turun bersifat asam. Deposisi asam dapat pula terjadi karena hujan turun melalui udara yang mengandung asam sehingga asam itu terlarut ke dalam air hujan dan turun ke bumi. Asam itu tercuci atau wash out. Deposisi jenis ini dapat terjadi sangat jauh dari sumber pencemaran.
Hujan secara alami bersifat asam karena Karbon Dioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Pada dasarnya Hujan asam disebabkan oleh 2 polutan udara, Sulfur Dioxide (SO2) dan nitrogen oxides (NOx) yang keduanya dihasilkan melalui pembakaran. Akan tetapi sekitar 50% SO2 yang ada di atmosfer diseluruh dunia terjadi secara alami, misalnya dari letusan gunung berapi maupun kebakaran hutan secara alami. Sedangkan 50% lainnya berasal dari kegiatan manusia, misalnya akibat pembakaran bahan bakar fosil (BBF), peleburan logam dan pembangkit listrik. Minyak bumi mengadung belerang antara 0,1% sampai 3% dan batubara 0,4% sampai 5%. Waktu BBF di bakar, belerang tersebut beroksidasi menjadi belerang dioksida (SO2) dan lepas di udara. Oksida belerang itu selanjutnya berubah menjadi asam sulfat (Soemarwoto O, 1992).
Menurut Soemarwoto O (1992), 50% nitrogen oxides terdapat di atmosfer secara alami, dan 50% lagi juga terbentuk akibat kegiatan manusia, terutama akibat pembakaran BBF. Pembakaran BBF mengoksidasi 5-50% nitrogen dalam batubara ,40-50% nitrogen dalam minyak berat dan 100% nitrogen dalam mkinyak ringan dan gas.Makin tinggi suhu pembakaran, makin banyak Nox yang terbentuk. Selain itu NOx juga berasal dari aktifitas jasad renik yang menggunakan senyawa organik yang mengandung N. Oksida N merupakan hasil samping aktifitas jasad renik itu. Di dalam tanah pupuk N yang tidak terserap tumbuhan juga mengalami kimi-fisik dan biologik sehingga menghasilkan N. Karena itu semakin banyak menggunakan pupuk N, makin tinggi pula produksi oksida tersebut. Senyawa SO2 dan NOx ini akan terkumpul di udara dan akan melakukan perjalanan ribuan kilometer di atsmosfer, disaat mereka bercampur dengan uap air akan membentuk zat asam sulphuric dan nitric. Disaat terjadinya curah hujan, kabut yang membawa partikel ini terjadilah hujam asam. Hujan asam juga dapat terbentuk melalui proses kimia dimana gas sulphur dioxide atau sulphur dan nitrogen mengendap pada logam serta mengering bersama debu atau partikel lainnya.
C. GAMBARAN PROSES TERJADINYA HUJAN ASAM
Atmosfir dapat mengangkut berbagai zat pencemar ratusan kilometer jauhnya, sebelum menjatuhkannya ke permukaan bumi dalam perjalanan jauh itu atmosfir bertidak sebagai reaktor kimia yang kompleks merubah zat pencemar setelah berinteraksi dengan substansi lain, uap air dan energi matahari. Pada kondisi tertentu sulfur oksida (SOx) dan nitrogen oksida (NOx) hasil pembakaran bahan bakar fosil akan bereksi dengan molekul-molekul uap air di atmosfir menjadi asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3) yang selanjutnya turun ke permukaan bumi bersama air hujan yang dikenal hujan asam.
Hujan asam telah menimbulkan masalah besar di daratan Eropa, Amerika Serikat dan di Negara Asia termasuk Indonesia. Dampak negatif dari hujan asam selain rusaknya bangunan dan berkaratnya benda-benda yang terbuat dari logam, juga terjadinya kerusakan lingkungan terutama mengasakan (acidification) danau dan sungai. Ribuan danau airnya telah bersifat asam sehingga tidak ada lagi kehidupan akuatik, dikenal dengan “danau mati”.
Pada tahun 1970-an, para ilmuwan dari AS dan Kanada menemukan bahwa hujan dan salju asam jatuh di seluruh wilayah AS bagian timur, di Kanada bagian tenggara, dan di beberapa wilayah sekitar kota-kota di bagian barat. Pada tahun 1980-an, hujan asam menyebar ke wilayah bagian selatan dan barat hingga menyebrangi AS. Para ilmuwan telah berhasil mempelajari penyebab terjadinya hujan asam tersebut. Sumber S02 yang paling utama adalah di Mississipi bagian hulu dan lembah Ohio, keduanya merupakan tempat yang banyak terdapat pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batubara. Senyawa SO2 yang dilepaskan ke udara berubah menjadi asam sulfat dalam waktu 2-3 hari, dan hujan asam yang diakibatkannya dapat Il)encapai wilayah sejauh 800-1.600 km.
D. KOMPONEN SISTEM UMPAN BALIK
Komponen sistem umpan balik antara lain adalah:
1. Setpoint, yaitu nilai fisiologis normal dari masing-masing variabel tubuh (suhu normal, konsentrasi cairan, keasaman dan kebasahan).
2. Sensor(penerima), yang mendeteksi suatu suatu penyimpangan dari setiap variabel normal.
3. Pusat pengendali, yaitu menerima informasi dari berbagai sensor, mengintegrasi dan memproses informasi tersebut, kemudian menentukan respon balasan untuk kembali ke Setpoint.
4. Efektor, yang menjalankan respon, yang terus berlangsung sampai Setpoint tercapai kembali.


Mungkin hanya sedikit yang dapat saya share mengenai Hujan Asam semoga bermanfaat bagi para pembaca semuanya.
Share:

Friday, March 29, 2013

Text Descriptive



Ryan Herdiansyah: Descriptive Text


Hallo selamat berkunjung ke blog yang sederhana ini.
Untuk postingan kali ini saya akan memosting materi yang dari SMP hingga ke SMA masih ada. Ya benar yaitu mengenani Descriptive Text
Untuk Materinya langsung saja kita bahas di bawah ini.

TEXT DESCRIPTIVE
1.Ciri Umum
a.Tujuan Komunikatif teks :
  • Mendeskripsikan ciri-ciri seseorang, benda, atau tempat tertentu.
b.Struktur Kebahasaan :
  • Pengenalan subjek.
  • Ciri-ciri subjek, misalnya tampilan fisik, kualitas, perilaku umum, sifat-sifat.
c.Ciri Kebahasaan :
Menggunakan :
  • Nouns tertentu, misalnya teacher, house, my cat, dsb.
  • Simple present tense.
  • Detailed noun phrase untuk memberikan informasi tentang subjek, misalnya it was a large open rowboat, a sweet young lady, dsb.
  • Berbagai macam adjectives, yang bersifat describing, numbering, classifying, misalnya two strong legs, sharp white fang, dsb.
  • Relative verbs untuk memberikan informasi tentang subjek, misalnya my mum is really cool, it has very thick fur, dsb.
  • Thinking verbs dan feeling verbs untuk mengungkapkan pandangan pribadi penulis tentang subjek, misalnya police believe the suspect is armed, I think it is a clever animal, dsb.
  • Action verbs, misalnya our new puppy bites our shoes, dsb.
  • Adverbials untuk memberikan informasi tambahan tentang perilaku tersebut, misalnya fast,at the tree house, dsb.
  • Bahasa figurative, seperti simile, metafor, misalnya John is white as chalk,sat tight, dsb.
2.Contoh dan struuktur teks :
  • Identifikasi: Macquarie University is one of the largest universities in australia.This year, in 2004, it celebrates its 40th anniversary.
  • Deskripsi : The university is located at north ryde greenbelt, Sydney, where the new south wales goverment sets a side 135 hectares for the institution.In 1964, Macquarie area was a surroundings have evolved beyond recognition.The north ryde district has grown inot a district of intensive occupation anchored by a vibrant and growing university. Blessed with a fortunate location and room to breathe, macquarie can be proud of that careful planning that retains and enrich the university’s most attractive natural features.A pleasing balance between buildings and planting is evident across the campus.This emphasis on the importance of landscape has created image of macquires as a place that members of university are most likely to pleasurable recollect. One of highlights of the landscape is the mars creek zone.It comprises landscaped creek sides and valley floor, a grass amphitheatre, and artificial lake . . . . . surrounded by rock and pebbles, native plants, and eucalypst. Today, a railway station is under contructions.In three years 1 time, macquarie will be the only university in australia with a railway station on site.Macqurie is poised to be the most readily accessible in sydney region by rail and motor way, yet retaining its beautiful site.


Mungkin hanya sedikit yang bisa saya share buat kalian semoga bermanfaat bagi kalian semua.
Terima kasih sudah mampir disini dan sampai jumpa di postingan berikutnya.
Share:

Kumpulan Rumus Fisika



Ryan Herdiansyah: Kumpulan rumus fisika


Selamat datang di Blog yang sederhana ini.
Pada postingan ini saya berbagi mengenai rumus-rumus dari pelajaran ipa fisika yang tentu ada sebagian atau mungkin semuanya yang sudah kalian pelajari.
Jika ingin membacanya silahkan baca postingannya di bawah.

KUMPULAN RUMUS FISIKA
USAHA
Rumus : W=F/S
Symbol : W
Penemu : P Joule
Satuan : Joule
USAHA GAYA SEARAH
Rumus : W=(f1+f2).S
Symbol : W
Penemu : P Joule
Satuan : Joule
MUATAN LISTRIK
Rumus : Q=I.t
Symbol : Q
Penemu : Cad. Coloumb
Satuan : Coloumb
HAMBATAN LISTRIK
Rumus :
  • Hambatan Jenis : R=P.L/A
  • Hambatan Seri : Rs=R1 + R2
  • Hambatan Paralel : 1/Rp=1/R1 + 1/R2

Symbol : R
Penemu : G Simon Ohm
Satuan : Ohm
POTENSIAL LISTRIK
Rumus : V=R.I
Symbol : V
Penemu : A Voltage
Satuan : Volt
KUAT ARUS LISTRIK
Rumus : I=V/R
Symbol : A
Penemu : G Simon Ohm
Satuan : Ampere
MASSA JENIS
Rumus : p=M/V
Symbol : p(RHD)
Penemu : -------
Satuan : Kg.m3
KECEPATAN
Rumus : V=S/T
Symbol : V
Penemu : -------
Satuan : M.S-1
PERCEPATAN
Rumus : a=Vt-Vo/t
Symbol : a
Penemu : -------
Satuan : m.s-2
GAYA
Rumus : f=m.a
Symbol : F
Penemu : I. Newton
Satuan : Newton
TEKANAN ZAT PADAT
Rumus : P=F/A
Symbol : P
Penemu : A Pascal
Satuan : Pascal
TEKANAN HIDROSTATIS
Rumus : ph=p.g.h
Symbol : ph
Penemu : A Pascal
Satuan : ph
TEKANAN FLUIDA PASCAL
Rumus : F1/A1=F2/A2
Symbol : P
Penemu : A Pascal
Satuan : Pascal
GAYA KEATAS
Rumus : Fa=p.v.g
Symbol : Fa
Penemu : Archimedes
Satuan : Fa
TEKANAN RUANG TERTUTUP
Rumus : p= c/v
Symbol : P
Penemu : Robert Boyle
Satuan : Pa
TEKANAN UDARA
Rumus : px=76cmgh-x3/100
Symbol : Px
Penemu : A Pascal
Satuan : Pa
ENERGI POTENSIAL
Rumus : Ep=m.g.h
Symbol : Ep
Penemu : P Joule
Satuan : Joule
ENERGI KINETIK
Rumus : Ek=1/2.m.v2
Symbol : Ek
Penemu : P Joule
Satuan : Joule
ENERGI MEKANIK
Rumus : Em=Ep+Ek
Symbol : Em
Penemu : P Joule
Satuan : Joule
DAYA
Rumus : P=W/T
Symbol : P
Penemu : James Watt
Satuan : Watt


Sekian dulu postingan dari saya ini semoga bermanfaat dan terima kasih telah mampir di blog yang sederhana ini.
Sampai jumpa di postingan berikutnya.
Share:

Saturday, March 23, 2013

Sistem pencernaan pada manusia



Ryan Herdiansyah: Sistem pencernaan manusia


Selamat datang di blog yang sederhana ini.
Pada postingan kali ini saya akan berbagi mengenai materi tentang sistem pencernaan pada manusia. Bagi yang sedang mencari materinya marilah kita simak artikelnya di bawah ini.

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
a.Saluran pencernaan pada manusia meliputi mulut,kerongkongan,lambung,usus halus,usus besar,rektum,dan anus.
b.Kelenjar pencernaan pada manusia meliputi kelenjar air liur,kelenjar getah lambung,hati,dan pankreas.
Saluran pencernaan terdiri dari:
1.Di mulut terdapat:
  • Gigi seri/Insisivus untuk memotong makanan,
  • Gigi taring/Caninus untuk merobek makanan,
  • Gigi geraham depan/Premolar untuk mengunyah makanan,
  • Gigi geraham belakang/Molar untuk mengunyah makanan.
Rumus gigi susu:
P2 C1 I2 | I2 C1 P2
P2 C1 I2 | I2 C1 P2
Rumus gigi permanen:
M3 P2 C1 I2 | I2 C1 P2 M3
M3 P2 C1 I2 | I2 C1 P2 M3
Dalam mulut terjadi pencernaan:
  • Mekanis adalah pencernaan yang menghaluskan dari ukuran besar hingga kecil tanpa bantuan enzim.
  • Kimiawi adalah pencernaan yang di bantu oleh enzim ptialin (Mengubah zat tepung/amilum menjadi zat gula/glukosa).
2.Pada kerongkongan terjadi gerak peristaltik untuk mendorong makanan masuk ke lambung.
3.Lambung menghasilkan getah lambung, lendir, serta enzim pencernaan yaitu:
  • Enzim pepsin berfungsi mengubah protein menjadi asam amino.
  • HCI berfungsi membunuh kuman yang masuk bersama makanan ke lambung.
  • Enzim renin berfungsi mengendapkan susu keju/kasein.
4.Pancreas menghasilkan enzim:
  • Enzim tripsin mengubah protein menjadi asam amino.
  • Enzim amilase mengubah zat tepung/amilum menjadi zat gula/glukosa.
  • Enzim lipase mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Ketiga enzim tersebut bermuara di intestinum duodenum.
5.Usus halus/intestinum terdiri dari:
  • Duodenum/usus 12 jari(Enzim enterokinase,maltase,laktase,dll).
  • Yeyenum/usus kosong(pencernaan terakhir).
  • Ileum/usus penyerapan(penyerapan sari makanan).
6.Usus besar mengatur kadar air pada sisa makanan.
7.Rektum merupakan tempat penyimpanan feses di ujung usus besar sebelum di keluarkan melalui anus.


Mungkin hanya sedikit yang bisa saya share buat kalian dan terima kasih karena telah berkunjung di blog ini.
Terima kasih telah berkunjung.
Share:

Hukum Newton



Ryan Herdiansyah: Hukum newton


Selamat datang di Blog yang sederhana ini.
Pada postingan kali ini saya akan berbagi materi tentang hukum newton.
Untuk materinya mari kita simak di bawah ini.

HUKUM NEWTON
Hukum I Newton
Hukum ini sering juga disebut sebagai hukum inersia (kelembaman). Hukum I Newton berbunyi “Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan terus diam. Sedangkan, benda yang mula-mula bergerak, akan terus bergerak dengan kecepatan tetap”.
Penerapannya:
• Koin yang berada di atas kertas di meja akan tetap disana ketika kertas ditarik secara cepat.
• Ayunan bandul sederhana.

• Pemakaian roda gila pada mesin mobil.

Hukum II Newton
Hukum ini berbunyi “Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan jumlah gaya (resultan gaya) yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massanya“.
Penerapannya:
• Mobil yang melaju dijalan raya akan mendapatkan percepatan yang sebanding dengan gaya dan berbading terbalik dengan massa mobil tersebut.

Hukum III Newton
Hukum ini sering juga disebut dengan hukum aksi-reaksi. Hukum ini berbunyi “Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain maka benda yang di kenai gaya akan mengerjakan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang di terima dari benda pertama tetapi arahnya berlawanan”.
Penerapannya:
• Peristiwa gaya magnet.

• Gaya listrik.



Mungkin hanya sekian materi yang bisa saya share,semoga saja bermanfaat bagi para pembaca di blog ini.Terima kasih karena sudah mengunjungi blog ini.
Share:

Download BSE kelas 9 SMP



Ryan Herdiansyah: Download Ebook bse kelas 9 smp


Selamat datang di blog sederhana ini.
Langsung aja buat kalian siswa/siswi smp kelas 9 yang membutuhkan Ebook untuk belajar saya akan menshare buku bse nih buat kalian setelah sebelumnya saya share buat adik-adik kalian kelas 7 dan 8 smp.
Untuk itu Langsung saja download ebooknya di bawah ini.

MATEMATIKA

BAHASA INDONESIA

ILMU PENGETAHUAN ALAM

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAHASA INGGRIS


Mungkin hanya itu saja yang bisa saya share buat kalian mengenai Ebook bse semoga aja bermanfaat buat kalian.Terima kasih udah mampir ke blog ini.

Share:

Download BSE kelas 8 SMP



Ryan Herdiansyah: Download Ebook bse kelas 8 smp


Selamat datang di blog yang sederhana ini.
Setelah sebelumnya saya menshare Ebook bse kelas 7 smp,nah sekarang saya akan mengshare Ebook bse buat kalian kelas 8 smp.
Langsung aja silahkan download Ebooknya di bawah ini.

MATEMATIKA

BAHASA INDONESIA

ILMU PENGETAHUAN ALAM

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAHASA INGGRIS


Mungkin hanya sedikit yang dapat saya share semoga bermanfaat bagi para pembaca semuanya. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini.
Share:

Download BSE kelas 7 SMP



Ryan Herdiansyah: Download Ebook bse kelas 7 smp


Selamat datang di blog yang sederhana ini.
Pada postingan ini saya akan menshare Ebook bse buat kalian khususnya kelas 7 smp.
Bagi yang ingin mengunduhnya silahkan kalian unduh di bawah ini.

MATEMATIKA

BAHASA INDONESIA
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
DOWNLOAD
ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAHASA INGGRIS


Terima kasih karena sudah mengunjungi blog ini.Mohon maaf apabila kurang lengkap Ebook bse nya.

Share:

Aplikasi Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Ryan Herdiansyah: Aplikasi gerak lurus


Selamat datang di blog sederhana ini.
Dalam postingan ini saya akan menshare mengenai materi tentang aplikasi gerak lurus.
Bagi yang membutuhkan materinya silahkan baca artikelnya berikut ini.

GERAK LURUS
1.Aplikasi dari GLB
Aplikasi dari Gerak Lurus Beraturan (GLB) dalam kehidupan sehari-hari agak sulit ditemukan, karena biasanya kecepatan gerak benda selalu berubah-ubah. Misalnya ketika dirimu mengendarai sepeda motor atau mobil, laju mobilmu pasti selalu berubah-ubah. Ketika ada kendaraan di depanmu, pasti kecepatan kendaraanmu dikurangi, biar ga ciuman, belum jalannya padat dengan kendaraan atau mungkin jalannya berlubang dan banyak tikungan Walaupun agak sulit ditemukan, tapi terdapat aplikasi GLB dalam kehidupan sehari-hari.
  • Contoh pertama, kendaraan yang melewati jalan tol. Walaupun terdapat tikungan pada jalan tol, kendaraan beroda bisa melakukan GLB pada jalan tol. Pada jarak tertentu, lintasan jalan tol lurus. Kendaraan yang bergerak pada jalan tol juga kadang mempunyai kecepatan yang tetap. Tetapi ini hanya berlangsung sementara alias beberapa menit saja.
  • Contoh kedua, gerakan kereta api atau kereta listrik di atas rel. Lintasan rel kereta kadang lurus, walaupun jaraknya hanya beberapa kilometer. Kereta api melakukan GLB ketika bergerak di atas lintasan rel yang lurus tersebut dengan laju tetap.
  • Contoh ketiga : kapal laut yang menyeberangi lautan atau samudera.Ketika melewati laut lepas, kapal laut biasanya bergerak pada lintasan yang lurus dengan kecepatan tetap. Ketika hendak tiba di pelabuhan tujuan, biasanya kapal baru merubah haluan dan mengurangi lajunya.
  • Contoh keempat : gerakan pesawat terbang. Pesawat terbang juga biasa melakukan GLB. Setelah lepas landas, pesawat terbang biasanya bergerak pada lintasan lurus dengan dengan laju tetap. Walaupun demikian, pesawat juga mengubah arah geraknya ketika hendak tiba di bandara tujuan.
Pada contoh yang disebutkan di atas, baik kendaraan beroda, kereta api atau kereta listrik, kapal laut dan pesawat terbang tidak melakukan GLB sepanjang lintasan gerakannya. Ketika mulai bergerak dari keadaan diam, kendaraan tersebut tidak melakukan GLB karena terdapat percepatan yang membuat kendaraan tersebut mulai bergerak. Kendaraan melakukan GLB setelah menempuh jarak tertentu. Tidak ada contoh dalam kehidupan sehari-hari di mana benda melakukan GLB ketika mulai bergerak hingga berhenti.
2.Aplikasi dari GLBB
GLBB merupakan gerak lurus berubah beraturan. Berubah beraturan maksudnya kecepatan gerak benda bertambah secara teratur atau berkurang secara teratur. Perubahan kecepatan tersebut dinamakan percepatan.Dalam kehidupan sehari-hari kayanya sulit banget menemukan benda yang melakukan gerak lurus berubah beraturan. Pada kasus kendaraan beroda misalnya, ketika mulai bergerak dari keadaan diam, pengendara biasanya menekan pedal gas (mobil dkk) atau menarik pedal gas (motor dkk). Pedal gas tersebut biasanya tidak ditekan atau ditarik dengan teratur sehingga walaupun kendaraan kelihatannya mulai bergerak dengan percepatan tertentu, besar percepatannya tidak tetap alias selalu berubah-ubah. Contoh GLBB dalam kehidupan sehari-hari pada gerak horisontal alias mendatar nyaris tidak ada.
Contoh GLBB yang selalu kita jumpai dalam kehidupan hanya gerak jatuh bebas. Pada gerak jatuh bebas, yang bekerja hanya percepatan gravitasi dan besar percepatan gravitasi bernilai tetap. Benda yang jatuh bebas juga bergerak pada lintasan lurus (vertikal). Contohnya buah mangga yang lezat atau buah kelapa yang jatuh dari pohonnya.
Gambar 1:Kelapa yang jatuh dari pohonnya
Gambar 2:Jatuh bebas


Mungkin hanya itu saja yang bisa saya share buat kalian semoga artikel di atas bermanfaat buat pembaca yang telah mengunjungi blog saya.terima kasih atas kunjungannya.
Share:

Friday, March 22, 2013

Text Procedure



Ryan Herdiansyah: Procedure Text


Selamat datang di blog yang sederhana ini.
Untuk postingan kali ini saya akan menshare suatu materi bahasa inggris mengenani teks prosedur atau Procedure Text. Bagi yang sedang belajar dan membutuhkannya silahkan simak artikelnya.

TEXT PROCEDURE
1.Ciri umum
A.Tujuan komunikatif teks:
  • Memberi petunjuk tentang cara melakukan sesuatu melalui serangkaian tindakan atau langkah.

B.Struktur teks:
  • Tujuan kegiatan
  • Bahan-bahan
  • Langkah-langkah

C.Ciri kebahasaan:
Menggunakan:
  • Pola kalimat imperative, misalnya cut, don’t mix, dsb.
  • Action verbs, misalnya turn, put, don’t mix, dsb.
  • connectives untuk mengurutkan kegiatan, misalnya then, while, dsb.
  • Adverbials untuk menyatakan rinci waktu, tempat, cara yang akurat, misalnya for five minutes, 2 centimetres from the top, dsb.

2.Contoh struktur dan teks:
Tujuan: How to Make Ice Cream
Bahan: Ingredients
  • 2 cups milk (not skim) or cream
  • 2 tablespoons sugar
  • teaspoon Vanilla extract (can substitute other flavoring.)
  • Several cups of Ice (the smaller the pieces, the better)
  • 1 cup salt (rock salt is best, but table salt can also be used)
  • Tub or large coffee can to hold salt and ice
  • Glass bowl or small coffee can
  • Electric mixer or whisk
  • Ice cream scoop
  • Storage container for freezer
Langkah-langkah: Here are the instructions that you must follow to make ice cream
1. Setting up the cooling apparatus. Stir ice and salt in the larger container. Double-check that the small container will fit into the larger one even with the ice.
2. Combine the ingredients. Mix together the milk, sugar, and vanilla in the glass bowl. Then, set this bowl in the tub filled with ice and rock salt, making sure that the salt water does not spill into the bowl. Instead of a glass bowl and tub, you can also use a small coffee can inside a large coffee can.
3. Mix the ice cream. Mix the ingredients in the small container vigorously. The salty ice mixture will cool the mixture down until it turns into ice cream. Mix very thoroughly. If you're using a whisk instead of an electric mixer in your glass bowl, you'll have to stir very hard, or ice crystals will form in the ice cream. If you are using the coffee can method, make sure both cans are well sealed, and then roll and shake to mix the ice cream mixture. It should take about 10 to 15 minutes to stir the ice cream using either method. Stir until it is free from ice crystals and is the right consistency.
4. Storage and serving. If you don't eat the ice cream right away, be sure to store it in the freezer so that it doesn't melt.


Mungkin hanya sedikit materi tentang text procedure di atas,semoga bermanfaat bagi para pembaca.
Terima kasih karena telah mengunjungi blog ini.
Share:

Text Recount



Ryan Herdiansyah: Recount Text


Selamat datang di blog yang sederhana ini.
Pada postingan kali ini saya akan menshare materi mengenani teks recount atau Recount Text.
Bagi yang membutuhkan materinya silahkan simak artikel di bawah ini.

TEXT RECOUNT
1.Ciri umum
a.Tujuan komunikatif teks:
  • Melaporkan peristiwa, kejadian atau kegiatan dengan tujuan memberitakan/menghibur.

b.Struktur teks:
  • Pengenalan, yaitu memberikan informasi tentang siapa, dimana, dan kapan.
  • Rekaman peristiwa, kejadian atau kegiatan yang terjadi, yang biasanya disampaikan dalam urutan kronologis.
  • Komentar pribadi dan / atau ungkapan penilaian.
  • Pengenalan ulang yang merangkum rentetan peristiwa, kejadian atau kegiatan.

c.Ciri kebahasaan
  • nouns dan pronouns sebagai kata ganti orang,hewan atau benda yang terlibat, misalnya David, The monkey, we, dsb.
  • Action verbs atau kata kerja tindakan, misalnya go, sleep, run, dsb.
  • Past tense,misalnya we went to the zoo; she was happy, dsb.
  • Conjunctions dan time connectives yang mengurutkan peristiwa, kejadian atau kegiatan,misalnya and, but, then, after that, dsb.
  • Adverbs dan adverb phrases untuk menggunakan tempat, waktu dan cara, misalnya yesterday, at my house, slowly, dsb.
  • adjectives untuk menerangkan nouns, misalnya beautiful, funny, dsb.
2.Contoh dan struktur teks
Our trip to the blue mountain
  • Pengenalan (Orientasi):On Friday we went to the blue mountain.We stayed at David and Delta’s house.It has a big garden with lots of colorful flowers and a tennis court.
  • Rangkaian (Peristiwa):On Saturday we saw the tree sisters and went on the scenic railway.It was scary.Then, Mummy and I went shopping with Della.We went to some antique shops and I tried on some old hats.
  • Penutup:On Sunday we want on the scenic skyway and it rocked.We saw cockatoos having a shower.In afternoon we went home.


Mungkin hanya sedikit yang bisa saya share mengenai materi Recount Text ini semoga bermanfaat bagi para pembaca semua. Terima kasih telah berkunjung.
Share:

Text Narrative



Ryan Herdiansyah: Narrative Text


Selamat datang di blog sederhana ini.
Untuk postingan kali ini saya akan menshare materi bahasa ingggris mengenai Narrative Text atau Teks Narrative.
Bagi kalian yang sedang membutuhkan materinya dapat kalian simak artikelnya di bawah ini.

TEKS NARRATIVE
1.Ciri umum
A.Tujuan komunikatif teks:
  • Menghibur pendengar atau pembaca (yang bertalian dengan pengalaman nyata, khayal, atau peristiwa pelik yang mengarah ke suatu permasalahan, yang akhirnya menemukan penyelesaian).

B.Struktur teks:
  • Pengenalan tokoh, waktu, dan tempat.
  • Pengembangan konflik,
  • Penyelesaian konflik,
  • Koda : perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat di petik dari cerita.

C.Ciri kebahasaan:
Menggunakan:
  • Noun tertentu sebagai kata ganti orang,hewan dan benda tertentu dalam cerita, misalnya stepsister, housework, dsb.
  • Adjective yang membentuk noun phrase, misalnya long black hair, two red apples, dsb.
  • Time connectives dan conjunction untuk mengurutkan kejadian-kejadian, misalnya then, before that, soon, dsb.
  • Adverbs dan adverbial phrase untuk menunjukan lokasi kejadian atau peristiwa, misalnya here, in the mountain, happily ever after, dsb.
  • Action verbs dalam past tense; stayed, climbed, dsb.
  • Saying verbs yang menandai ucapan seperti: said, told, promise dan thinking verbs yang menandai pikiran, persepsi, atau perasaan tokoh dalam cerita, misalnya thought, understood, felt, dsb.

2.Contoh dan struktur teks
Snow white
  • Pengenalan tokoh: once upon a time there lived a little girl named Snow white.She lived with her aunt and uncle because her parents were dead.
  • Pengembangan konflik 1: One day she heard her uncle and aunt talking about leaving Snow white in the castle because they both wanted to go to america and they didn’t have enough money to take snow white.
  • Penyelesaian konflik 1: Snow white didn’t want her uncle and aunt to do this so she decided it would be best if she ran away.The next morning she ran away from home when her uncle and aunt were having breakfast.She ran away into the woods.
  • Pengembangan konflik 2: Then she saw this little cottage.She knocked but no one answered so she went inside and feel asleep.
  • Penyelesaian konflik 2: Mean while,she seven dwarfs were coming home for work.They went inside.There they found Snow white sleeping.Than Snow white woke up.She saw the dwarfs.The dwarfs said, “What is your name?” Snow white said, “My name is Snow white.” And, one of the dwarfs said, “If you wish you may live here with us.” Snow white said, “Oh could i? Thank you.” Then Snow white told the dwarfs the whole story and Snow white and the 7 dwarfs lived happily ever after.


Mungkin hanya sedikit materi mengenai Narrative Text yang bisa saya share semoga bermanfaat bagi pembaca semuanya. terima kasih telah berkunjung di blog ini.
Share:

Globalisasi



Ryan Herdiansyah: Globalisasi


Selamat datang di blog yang sederhana ini.
Pada postingan ini saya akan mengshare mengenai materi tentang globalisasi.
Bagi yang sedang mencari dan membutuhkan materinya silahkan simak artikelnya di bawah ini.


GLOBALISASI
A . Pengertian
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Globalisasi berarti proses masuknya ke ruang lingkup dunia. Secara makna kata, globalisasi adalah seluruh proses kehidupan manusia sehingga mendunia.
2. Menurut Martin Albrow , Globalisasi adalah keseluruhan proses di mana penduduk dunia terinkorporasi (tergabung) ke dalam masyarakat dunia yang tunggal.
3. Menurut Bank Dunia, Globalisasi berarti kebebasan dan kemampuan individu dan perusahaan untuk memprakarsai transaksi ekonomi dengan orang-orang dari negara-negara lain
4. Globalisasi berasal dari kata global yang dalam bahasa Inggris “Concerning the whole earth” yaitu sesuatu yang berkaitan dengan jagat raya/dunia. Sesuatu yang dimaksud adalah masalah, kejadian, kegiatan dan sikap. Global dapat diartikan menyeluruh, di mana dunia ini tidak dibatasi lagi oleh batas-batas negara, wilayah, ras, warna kulit dan sebagainya.
5. John Huckle (Miriam Steiner, 1996 ) Globalisasi ialah “suatu proses dengan mana kejadian, keputusan dan kegiatan di salah satu bagian dunia, menjadi konsekuensi yang signifikan bagi individu dan masyarakat yang jauh“.
6. Globalisasi muncul karena adanya bangsa-bangsa, hal ini sudah tercantum dalam Al Qur’an, Q.S. Al Hujuraat : ayat 10-13 ” Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seseorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu ialah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha mengenal.”
B. Pentingnya Globalisasi
1. mempermudah hubungan kerja sama dengan negara lain.
2. mempermudah mengembangkan berbagai kemajuan yang dicapai negara lain.
3. mempermudah bangsa Indonesia untuk mengenalkan berbagai keunggulan yang dimiliki kepada negara lain.
4. mempermudah bangsa Indonesia memenuhi kebutuhan pembangunan yang harus didatangkan dari negara lain.
C. Ciri-ciri Globalisasi
Menurut Hamijoyo (Mimbar, 1990) ciri-ciri globalisasi ialah:
1. Didukung oleh kecepatan informasi, teknologi canggih, transportasi, dan komunikasi yang diperkuat oleh tatanan dan manajemen yang tangguh.
2. Telah melampaui batas tradisional geopolitik. Batas tersebut saat ini harus tunduk kepada kekuatan teknologi, ekonomi, sosial politik, dan mempertemukan tatanan yang sebelumnya sulit dipertemukan.
3. Adanya saling ketergantungan antara negara.
4. Pendidikan merupakan bagian dari globalisasi
• Faktor Pembentuk Globalisasi, yaitu :
1. Kebijakan negara untuk berhubungan dan menjalin kerja sama dengan negara lain.
2. Sistem ekonomi internasional.
3. Adanya migrasi penduduk ke berbagai negara.
4. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
• Penyebab meningkatnya globalisasi ada tiga faktor, yaitu:
1. Adanya Perubahan Politik Dunia, Menurut Anthony Giddens, ada sejumlah pengaruh politik yang memengaruhi meningkatnya globalisasi. Bubarnya Uni Soviet tahun 1991 dan Jatuhnya Komunisme Model Soviet., Sejak bubarnya Uni Soviet, negara-negara bekas blok Soviet seperti Rusia, Polandia, Republik Ceko, dan lain-lain bergerak mengikuti sistem politik dan ekonomi Barat.
2. Munculnya Mekanisme Pemerintahan Internasional dan Regional, Mekanisme pemerintah internasional dan regional misalnya PBB dan Uni Eropa.
3. Munculnya Organisasi Antarpemerintah (Intergovernmental Organizations/IGOs) dan Organisasi Non-pemerintah Internasional (Internasional Non-Governmental Organizations/INGOs) Organisasi-organisasi internasional ini mendorong terjadinya komunikasi dan interaksi antarpemerintah atau masyarakat antarnegara. Hal ini juga mendorong meningkatnya globalisasi.
4. Adanya Aliran Informasi yang cepat dan luas. Kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi mendorong tiap-tiap individu bisa berhubungan dengan cepat. Selain itu, kemajuan di bidang teknologi juga menbuat individu dapat mengakses informasi dengan cepat, baik informasi dari dalam negeri maupun luar negeri.
5. Berkembang Pesatnya Perusahaan-Perusahaan Transnasional. Perusahaan transnasional atau transnational corporations (TNCs) adalah perusahaan yang memproduksi barang atau jasa di lebih dari satu negara.
D. Contoh Globalisasi dalam berbagai bidang
1. Globalisasi Ekonomi
Globalisasi pada bidang ekonomi nampak pada berbagai barang atau produk. Suatu barang/produk tertentu, misalnya kurma, air zam-zam, kentuky, hamburger, batik, dan sebagainya, semula hanya berada di suatu daerah atau negara tertentu sekarang sudah tersedia di pusat-pusat perbelanjaan di penjuru dunia. Selanjutnya sistem pembayaran yang semula secara kontan sekarang bisa dilakukan melalui cek, maupun kartu kredit. Kemudian masalah tenaga kerja, telah terjadinya persaingan antara tenaga kerja Indonesia dengan tenaga kerja dari negara Asia, Australia, Amerika maupun Afrika Globalisasi ekonomi semakin jelas dengan adanya kerja sama perdagangan bebas di berbagai kawasan sebagai berikut:
(1) International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional. Didirikan 27 Desember 1 9 45 dan memulai kegiatannya pada 1 Maret 1947. IMF bermarkas di Washington DC, Amerika Serikat. Tujuan IMF, yaitu :
a. Memajukan kerjasama moneter internasional dan memperluas perdagangan internasional; dan
b. Membantu pengadaan sistem pembayaran multilateral terhadap perjanjian-perjanjian yang sedang berlaku antara para anggota dan memberi bantuan (kredit) kepada negara-negara anggota Asia.
(2)Pasific Economic Coorperation (APEC)
APEC didirikan pada November 1989 di Canbera , Australia. APEC berdiri atas prakarsa Perdana Menteri Australia, Bob Hawke . Kerja sama perdagangan bebas di Asia Pasifik ini akan dimulai pada 2020. Dasar pemikiran atau latar belakang didirikanna APEC, yaitu:
a. Maraknya organisasi-organisasi perdaganga, seperti masyarakat Ekonomi Eropa (MEE);
b. Meningkatnya proteksionisme;
c. Perubahan yang cepat dalam bidang ekonomi dan politik di negara-negara bekas Uni Soviet; dan
d. Pemikiran bahwa kemajuan ekonomi suatu negara dapat tercapai jika didorong pasar ke ekonomi regional atau internasional.
(3) KTT APEC, November 1994 di Bogor, diputuskan Deklarasi Bogor berisi tiga belas (13) butir, antara lain :
a. APEC mempromosikan kerja sama ekonomi berdasarkan tangung jawab bersama, saling menghormati dan keuntungan bersama.
b. APEC akan mempercepat usaha menghilangkan proteksi.
c. APEC menyerukan seluruh Anggota WTO untuk bekerjasama dengan APEC menuju liberalisasi perdagangan multilateral.
d. APEC mengadopsi tujuan jangka panjang perdangan dan investasi yang bebas dan terbuka di Asia Pasifik.
e. Wilayah yang ekonominya tingkat industri, perdagangan & investasi yang bebas dan terbuka akan tercapai paling lama tahun 2010, wilayah berkembang tahun 2020
(4). World Trade Organization (WTO) atau Organisasi Perdagangan Dunia
WTO didirikan pada 1 Januari 1995 .Saat ini terdapat 135 negara anggota WTO. Organisasi ini memiliki prinsip, antara lain :
a. Meningkatkan perdagangan bebas melalui reduksi hambatan tarif dan nontarif;
b. Memastikan bahwa hambatan yang berlaku selalu dilaksanakan secara konsisten; dan
c. Mereduksi praktik-praktik yang tidak adil, seperti subsidi ekspor dan dumping.
(5). ASEAN Free Trade Agreement (AFTA) AFTA merupakan salah satu perjanjian di antara negara negara anggota ASEAN. Perjanjian ini berintikan akan dilaksanakannya perdagangan bebas di Asia Pasifik yang dimulai pada 2003.
2. Globalisasi sosial budaya
Globalisasi pada bidang sosial budaya akan sangat nampak dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan kemasyarakatan telah terjadi perubahan dalam melakukan hubungan. Zaman dahulu komunikasi secara langsung dari anggota masyarakat satu dengan yang lain sering dilakukan namun dalam era global dewasa ini sudah jarang dilakukan. Mereka lebih senang menggunakan teknologi yang lebih canggih, misalnya melalui telpon, SMS, bahkan melalui email. Zaman dulu siswa ke sekolah naiksepeda bahkan jalan kaki, itu hal biasa walau tempat sekolahnya agak jauh. Di era global ini, para siswa pergi ke sekolah sudah banyak yang menggunakan sepeda motor. Dahulu penguasaan teknologi relatif sederhana sekarang sudah menggunakan teknologi yang lebih canggih. Demikian pula masalah kesenian, bahasa maupun sistem mata pencaharian sudah mengarah kepada tata nilai yang lebih maju.
3. Globalisasi Politik
yaitu terjadinya kebijakan luar negeri masing-masing negara untuk membangun suasana politik yang demokratis. Setiap kejadian politik di suatu negara dengan cepat diketahui oleh negara lain dan akhirnya mempengaruhi kehidupan politik di negara lain.


Mungkin hanya sedikit materi yang dapat saya share mengenai globalisasi, semoga bermanfaat bagi para pembaca semua. Terima kasih telah mengunjungi blog ini.
Share: